Seringkali dalam hati menyayangkannya. Kalau pun hobi makan, atau lapar-sulapar ambil saja secukupnya, nanti baru nambah sedikit lagi. Sehingga tidak merusak pemandangan indahnya si Perempuan tadi di keramaian acara makan !
'Ah, resek lu! Makan kok pakai Jaim segala. Ini sah, tau !' Begitulah setan pengacara membela si Perempuan yang tiba-tiba muncul dibenak dan menghardik pikiran aneh saya.
'Begini sist pengacara yang saya muliakan...itu memang hak dia, tapi saya juga punya hak menikmati diam-diam Keindahan si Perempuan dari Segala Sisi termasuk saat dia makan. Demikian titah Dewa Keindahan kepada kelelakian Saya'. Demikian bunyi balasan pada hardikan si Pembela.
Untuk menghindari tuduhan bahwa Saya telah melakukan 'kriminalisasi' cara makan si Perempuan, Saya serahkan penilaian dan pendapat pembaca Kompasiana saja.
Semoga sharing topik ini bermangpaat bagi tetap tegaknya 'Keindahan Perempuan di Segala Sisi'. Ungkapkanlah pandangan anda secara transparan, dan jangan ada kriminalisasi hak Perempuan.
Tapi jujur, tetap ada tambahan titipan pesan politis saya ; Jangan ada lagi Cantik-cantik Srilapar. Makannya kok kaya kuli !
Selesai!
[caption id="attachment_366276" align="aligncenter" width="437" caption="sumber gambar ;http://infoperempuan.com/wp-content/uploads/"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H