[caption id="attachment_367632" align="aligncenter" width="460" caption="gambar :http://us.images.detik.com/customthumb/2015/02/04/10/111524_tedjoedhy.jpg?w=460"][/caption]
Menteri Tedjo Edhy Purdijatno buat ulah lagi. Dari bibirnya keluar pernyataan yang tak sesuai jabatan yang kini diembannya. Harusnya diplomatis, tidak rusuh dan 'njelelehi'.
'Kayak buruh saja', demikian keluar dari bibir seorang Menko yang ngurusin politik dan keamanan saat menyikapi 'kemungkinan' jajaran KPK melakukan mogok kerja bila semua pimpinannya jadi tersangka oleh Polri. (Baca sumber berita1 beserta turunannya,
berita2
beserta turunannya)
Apapun sikap KPK yang 'aneh' itu tak sepantasnya seorang Menkopolhukam bicara seperti itu mengingat situasi politik sedang panas karena perseteruan KPK vs Polri. Bukankah perseteruan itu mengandung bahaya laten kacau-nya situasi politik dan keamanan negara-yang justru menjadi tanggung jawabnya?
Dengan pernyataan tak elok sesuai jabatannya, justru akan menjadi kontraproduktif bagi tanggungjawab sang Menko sendiri? Ada nada pelecehan dan provokatif di muatan penyataannya
Kalau saja Si Tedjo ini seorang direktur BUMN atau katakanlah Menaker mungkin bisa dipahami. Tapi kalau Menkopolhukam? Amit-amit jabang bayi, pak.
Sejatinya jabatan Menko (Menteri Koordinator) merupakan penengah bagi semua 'konflik' yang terjadi di negeri ini, baik antar individu tokoh ataupun kelembagaan. Untuk menjadi penengah diperlukan sikap netral (tidak berpihak), lembut, diplomatis, dan daya nalar serta empati yang tinggi.
Pada jabatan seorang Menko diperlukan tingkat intelektual tinggi dan kemampuan mengolah kata yang baik, selain itu emosi yang stabil. Tidak meledak, dan bisa bikin adem ayem situasi serumit apapun yang dihadapi.
Kalau begini terus, kasihan dengan presiden Jokowi yang akan jadi sasaran tembak publik karena punya pembantu tidak intelek untuk level Menko.
Kalau sikap Menkopolhukam terus-menerus begitu, ya.....kayak buruh aja, pak..
Sumber berita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H