Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membedakan Masalah dan Permasalahan dalam Sebuah Tulisan

10 Februari 2015   20:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:29 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_368232" align="aligncenter" width="468" caption="gambar : http://darmawan.biz/wp-content/uploads/2012/07/problem.jpg"][/caption]

Ada apa dengan sebuah tulisan? Bukankah sebuah tulisan sudah mengandung masalah untuk dipahami pembaca? Apa pula permasalahan itu?


Seringkali gagasan sebuah tulisan bikin bingung pembaca. Tiba-tiba saja si penulis 'berbicara' banyak tentang sebuah issue aktual dengan beragam perspektif subyektif tanpa adanya permulaan atau issue lain sebagai 'pembanding'.


Akibatnya tulisan itu seperti sebuah sumpah serapah. Apalagi bila tak diserta sumber referensi masalah yang valid maka sumpah serapah itu pun mendekati fitnah


Banyak faktor penyebabnya, misalnya; karena tidak teraturnya penyampaian masalah, kronologisnya tidak lengkap, tidak tahu lingkup masalah, pemilihan diksi yang tidak tepat, dan lain sebagainya. Dan yang paling vital adalah tidak bisa membedakan Masalah dengan Permasalahan. Akibatnya alur-isi tulisan jadi 'membingungkan'.


Masalah adalah setiap issue kecil yang berkembang dari sebuah issue besar yang tersaji-apa adanya dari sumber/lapangan. Sedangkan Permasalahan adalah Pertentangan setiap issue tersebut yang diramu sedemikian rupa dengan menyertakan pemikiran si Penulis.


Bagaimana caranya?

Pahami dulu masalah-masalah yang menyertai sebuah issue atau tema besar masalah. Sertakan prolog, baik langsung atau tidak, berdasarkan sumber referensi yang valid.


Satu Issue Besar bisa memuat beragam Masalah. Masing-masing (bisa) berjalan sendiri sesuai konteks atau fokusnya. Biasanya Masalah merupakan suatu bentuk informasi awal-tanpa disertai opini dari penyampai masalah. Bentuknya bisa berita, pernyataan pihak tertentu yang berkompeten, atau gabungan keduanya yang disampaikan dalam bentuk berita (informasi).


Setelah masalah-masalah atas suatu Issue Besar terkumpul, setiap masalah itu kemudian saling dipertentangkan sehingga memunculkan Permasalahan.


Jadi, Permasalahan merupakan 'hasil' pertentangan masalah-masalah. Berikut contohnya :

Issue Besar : Pemilihan BG sebagai Kapolri

Masalah 1; BG menjadi Tersangka kasus Korupsi,

Masalah 2; Menurut pakar hukum tak pantas Tersangka jadi pejabat publik,

Masalah 3; BG mendapat dukungan DPR dan partai di KIH,

Masalah 4 ; Berita aksi publik yang menolak BG,

Masalah 5 : dan lain-lain.


Permasalahan akan muncul bila setiap Masalah tersebut diatas dipertentangkan satu sama lain. Bila tanpa pertentangan tidak akan ada Permasalahan.

Tanpa Permasalahan, sebuah tulisan hanyalah kumpulan informasi (masalah) dan tak lebih sebuah 'kopi paste' terhadap tulisan lain (sumber informasi). Disinilah salah satu aspek Bobot Tulisan dipertaruhkan !


Pada ramuan Permasalahan inilah si Penulis bisa merangkai setiap Masalah satu dengan Masalah lainnya yang masih dalam satu Issue Besar sembari menyertakan pikiran, ide, atau gagasannya secara lengkap.


Kemampuan si Penulis menciptakan Permasalahan dan meramunya jadi kunci menarik atau tidaknya sebuah tulisan serta petanda piawai-tidaknya si Penulis menulis suatu Issue Besar.


Selamat cari Masalah dan menciptakan Permasalahan.


Selesai !

[caption id="attachment_368233" align="aligncenter" width="600" caption="http://sd.keepcalm-o-matic.co.uk/i/terus-masalah-buat-loe.png"]

1423576222379030676
1423576222379030676
[/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun