Ketiga, menciptakan manajemen konflik di tubuh terdekat BG selaku kepala Polri sehingga dia lemah di jabatannya. Manajemen konflik ini tentu harus terstruktur, sistematis dan masif.
Keempat, tidak melibatkan kewenangan Kapolri dalam issue-issue tertentu karena bisa jadi sandungan.
Kelima, melakukan pembiaran dan 'kasi peluang makan banyak'. Sehingga lembaga hukum, publik dan media bisa melihat manuvernya. Selain itu penciptaan issue baru khusus bagi kewenangan Kapolri. Bentuk issue itu bersifat ujian yang dapat memperlihatkan siapa dirinya didepan publik.
Keenam ; Gunakan jasa kepiawaian perempuan muda penuh pesona penakluk kelelakian. Biasanya lelaki menjadi bodoh dan dungu ketika berada didekat perempuan. Jangankan mengarungi lautan, mendaki gunung pun akan dilakukan ! Heuheuheu..
Keenam :silahkan pembaca pikirkan sendiri karena saya tak ingin ngeyel dan dianggap punya kedigdayaan yang melebihi Jokowi. Aku masih punya maluu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H