Polri tak ada yang jadi tersangka, sementara KPK langsung dua pimpinannya disematkan jadi tersangka. Citra KPK terjun bebas, mengurangi daya juang secara psikologis
Diperjuangan KPK kali ini, mereka telah 'konsiten' mengulang sejarah, yakni pimpinannya terjerat Hukum (sama seperti pimpinan terdahulu, yakni ; Antasari Azhar). Sementara penciptaan sejarah barunya adalah keputusan KPK tentang Status Tersangka pada 'seseorang koruptor' kini tak lagi jadi jalan pasti menuju penjara.
Bagaimana akhir dari pertandingan? Masih sulit ditebak karena masing-masing pihak punya 1001 strategi bertahan dan menyerang. Tinggal bagaimana masing-masing sekondan mempersiapkan pemainnya di babak-babak selanjutnya.
Khusus bagi KPK, mengulang sejarah bukanlah taktik yang baik. Sementara bagi Polri pertahanan dan penyerangan terbaik adalah pemanfaatan kekayaan Data setiap warga yang mereka miliki.
Sampai pada babak sekarang ini, secara sportif ucapan Selamat perlu diberikan kepada Polri. Mereka punya sumber daya yang lebih baik, yakni Personel dan Data!
Salam Pemberdayaan.
Baca : Sebab KPK Tak akan Pernah Menang Lawan Polri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H