Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pengalaman dan Tips Menghadapi Begal

1 Maret 2015   08:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:20 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Namun baru satu kakinya menginjakkan tanah, saya langung dengan suara lantang membentak mereka ; "Jangan turun !! Tetap di tempat !! Atau saya tembak kamu !! Saya aparat !!

Sambil membentak itu satu tangan saya masukkan ke jaket seolah-olah mau mencabut senjata. Satu tangan lagi menunjuk ke arah mereka. Lagi saya bentak mereka ; "Pergii ! Atau saya tembak kamu !


Kedua orang itu tampak terkejut dan menoleh ke saya. Saya tatap tajam mereka dengan telunjuk saya ke matanya. Ditunjang sorot lampu panjang motor saya. Orang yang membonceng masih satu kaki di motor dan belum sempat turun sepenuhnya tadi tetap tak bergerak.


Dan berhasil !

Dia tidak jadi turun, dan memberi kode ke temannya untuk jalan. Mereka pun langsung menjalankan motornya. Sementa saya masih di tempat dengan satu tangan masih di selipkan di dalam jaket.


Saat mereka sudah agak jauh, sesekali mereka masih menoleh (jalan memang gelap-tidak ada lampu jalan). Saya keluarkan tangan dan membentuk seolah-olah membidik mereka pakai pistol. Mereka makin cepat menjalankan motornya


Ya, ampunn pembaca, Kompasianer ! Saat itu saya sebenarnya ketakutan setengah matii !


Kalau saja dia turun dan mendatangi, saya sudah berpikir akan membalik arah motor dan tancap gas. Atau..akan mencabut kunci dan meninggalkan motor sambil berlari sekuat tenaga ke arah permukiman terdekat ! Ha ha ha ha !


Ketika kedua orang itu semakian jauh, saya pun berbalik arah dan tidak melanjutkan di jalan tadi melainkan masuk ke gang-gang permukiman penduduk cari jalan alternatif yang lumayan njlimet. Saya pikir jangan sampai dihadang lagi oleh mereka di ujung jalan semula. Waduuuh !

Pengalaman ini saya ceritakan kepada teman-teman kuliah dan adik-adik saya. Saya pikir tidak ada salahnya bila kondisi kepepet harus di Gap dulu tukang cegat itu, atau segera cabut kunci motor sambil lari ke pemukiman terdekat.


Dari pengalaman itu ada pelajaran dan tips yang bisa diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun