Inverter menggabungkan (MPPT, maximum power point trackers) untuk memastikan bahwa rangkaian panel surya tersebut menghasilkan daya maksimum yang dimungkinkan dalam kondisi berfluktuasi. Keluaran inverter dihubungkan ke alat pengukur yang mencatat jumlah energi yang dipasok ke dalam jaringan listrik.
Setelah mengetahui sistem PLTS On Grid, selanjutnya kita akan membahas sistem PLTS Off Grid. Sistem PLTS off-grid tidak terhubung ke jaringan listrik. Sistem ini juga disebut sebagai sistem PLTS yang berdiri sendiri. Tenaga listrik yang dihasilkan dikonsumsi di lokasi yang sangat dekat dengan lokasi di mana tenaga listrik tersebut dihasilkan.Â
Sistem off-grid biasanya menggabungkan penyimpanan melalui baterai sehingga listrik dapat dipasok bahkan di saat matahari tidak bersinar, sistem pompa air tenaga surya adalah pengecualian dari sistem ini. Sistem off-grid biasanya ditemukan di lokasi di mana tidak tersedia jaringan listrik PLN.
Sistem PLTS off-grid kecil pada umumnya. Modul surya terhubung ke pengatur pengisian daya yang mengatur pengisian dan pemakaian daya baterai. Hanya daya bertegangan DC yang disediakan. Banyak dari sistem ini juga memiliki inverter (terhubung langsung ke  baterai) yang memasok daya bertegangan AC.
Setelah membaca perbedaan antara sistem PLTS On Grid dan Off Grid. Menurut kamu, sistem PLTS apa yang paling memungkinkan untuk digunakan pada daerah 3T di Indonesia ?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H