Mohon tunggu...
Pebi Yansyah
Pebi Yansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa tingkat akhir pebi.yansyah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Aplikasi Database Bagi Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan Industri

8 November 2015   20:43 Diperbarui: 30 November 2015   20:55 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: www.anneahira.com"][/caption]

Seiring dengan cepatnya perkembangan perekonomian global yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis, persaingan antar perusahaan ataupun usaha kecil menengah (UKM) semakin ketat. Salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu usaha dalam bertahan dalam persaingan tersebut diperlukan suatu keandalan dalam mengelola keuangan. Pengelolaan keuangan perusahaan atau usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang industri, tentunya tak lepas dari proses produksi.

Dalam proses produksi suatu barang harus melalui beberapa tahapan mulai dari bahan baku diolah untuk menghasilkan barang dalam proses kemudian memalui proses finishing akan dihasilkan barang jadi yang siap untuk dijual. Perlakuan terhadap biaya-biaya yang timbul dalam semua proses tersebut harus dicatat dan disajikan secara akurat.

Keakuratan dalam penentuan harga pokok produksi sangatlah penting dan akan mempengaruhi harga jual sebuah produk. Tinggi rendahnya harga pokok produksi juga akan berpengaruh pada ringgi rendahnya harga jual produk.  Apabila harga pokok produksi terlalu tinggi, maka harga jual juga akan tinggi. Demikian juga sebaliknya, apabila harga pokok rendah, maka harga jual produk juga akan rendah. Hal ini akan berpengaruh pada keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan oleh bidang usaha tersebut.

***

Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2007), dalam produksi suatu barang terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, yaitu meliputi bahan baku dan tenaga kerja tidak langsung.

Harga pokok produksi terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini (Mowen Hansen, 2003):

1. Bahan baku langsung (direct material costs)

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan oleh pabrik. Bahan baku merupakan bahan dasar yang dipakai untuk membentuk produk jadi yang diolah dalam perusahaan. Bahan baku ini dapat diperoleh dari pembelian atau pengolahan sendiri.

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor costs)

Biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang berhubungan langsung dari pengolahan bahan baku menjadi produk jadi selama proses produksi.

3. Biaya overhead pabrik (manufacture overhead costs)

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Beberapa elemen biaya overhead pabrik antara lain: biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya listrik pabrik, maupun biaya lain-lain yang ditentukan perusahaan sebagai biaya overhead pabrik.

Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi

Sesuai dengan sifat proses produksi suatu perusahaan, maka proses pengumpulan data biaya produksi dalam penentuan harga pokok produksi dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu metode Harga Pokok Pesanan dan metode Harga Pokok Proses (Mowen Hansen, 2003):

1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)

Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok produksi dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan (Mulyadi, 2007).

Menurut Romney (2012), metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya yang berdasarkan pesanan mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk selesai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.

b) Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung, dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

c) Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pemesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

d) Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

2. Harga Pokok Proses (Process Costing)

Metode harga pokok proses adalah sebuah metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara masal. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan (Whitten, 2007).

Dalam produksi bertahap, setiap saat ada satuan-satuan yang selesai dikerjakan. Oleh sebab itu, dalam produksi bertahap setiap bagian produksi harus dipandang sebagai unit-unit yang berdiri sendiri, yang untuk produksi yang dihasilkannya mengeluarkan biaya-biaya. Oleh sebab itu, secara berkala harus memberikan laporan biaya produksi yang antara lain harus memuat pertanggung jawaban biaya-biaya yang dikeluarkan (Stice, 2009).

Menurut Mulyadi (2007), metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalah sebagai berikut:

a) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

b) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

c) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.

***

Dari uraian diatas sudah jelas harga pokok produksi sangat penting bagi suatu industri, namun tidak jarang penanganan pencatatan harga pokok produksi hanya dicatat secara manual bahkan mungkin ada suatu usaha yang sama sekali tidak melakukan pencatatan harga pokok produksi khususnya bagi usaha kecil menengah (UKM). Pencatatan manual tersebut menyebabkan rentan terjadinya dokumen menumpuk, kesulitan dalam pencarian data, data kurang akurat dan mendetail.

Oleh karena itu, perancangan dan pembuatan aplikasi database terkomputerisasi sangat diperlukan untuk menunjang pengelolaan keuangan industri agar mempermudah dalam memperhitungkan laba bersih, harga pokok produksi tiap produk, pengambilan keputusan manajemen dan sebagainya.

 

Sumber :

Mulyadi. (2007). Akuntansi biaya (5th Ed). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Hansen, Mowen. (2003). Management accounting. Ohio: South-Western.

Romney, M.B. & Steinbart, P.J., 2012, Accounting information system 12th ed.. Harlow : Pearson Education Limited.

Stice, James D. & Skousen, Fred, 2009, Akuntansi Intermediate. Edisi keenam Belas, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Whitten, J. & Bentley, L. 2007, System analysis and design method. 7th ed. New York : McGraw-Hill.

 

Judul Tugas Akhir: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Process Costing Pada PT X

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun