Anak-anak itu tertawa riang. Inilah mengapa anak-anak kecil lebih menyukai datang kesini siang hari. Mereka memberi makan pada kawanan merpati yang tinggal di pagupon dan berlomba biji jagung dalam genggaman siapa yang habis lebih cepat.
"Lihatlah, setelah kenyang pasti burung-burung ini akan kembali ke rumahnya dan tidur siang." celetuk anak berkucir kuda yang diamnini oleh teman-temannya.
"Mereka akan tidur di rumah yang nyaman itu bersama ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek, dan saudara-saudaranya." tambah anak laki-laki.
"Karena memang tidak ada yang lebih nyaman selain tinggal dan menikmati angin yang bertiup sepoi-sepoi dan tidur nyenyak selain di rumah, seperti kita, burung-burung ini pasti akan hidup dengan bahagia dengan keluarganya." Ucap anak perempuan yang sepertinya paling besar di antara mereka.
Biji jagung dalam genggaman anak-anak telah habis dan burung merpati kembali masuk kepaguponnya, hanya ada satu tertinggal yang masih mencari sisa-sisa jagung di bawah, namun tak lama kemudian juga kembali ke dalam rumah pohonnya.
Anak-anak tertawa riang. Setelah membereskan sisa-sisa jagung yang jatuh mereka beranjak pulang. Bahagia bagi mereka tidak rumit, sederhana saja hanya dari segenggam jagung di tangan mereka dan burung-burung merpati di taman ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H