Mohon tunggu...
Fara Rinidi
Fara Rinidi Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Terima kasih sudah mau menyempatkan membaca! 🙌 Anda dapat menemukan blog saya di https://soulsubstance1.blogspot.com/ • Silakan hubungi saya untuk informasi lebih lanjut dan peluang kerjasama • 📧 : firenidi@gmail.com • Terima kasih telah mengunjungi!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lawan Malas Menulis, Hidup Sehat Lebih Produktif, Benarkah Otak Jadi Lebih Tajam?

23 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 23 Oktober 2024   11:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pexels.com/@linkedin/

Siapa sangka, kebiasaan menulis yang terlihat sederhana ternyata bisa menjadi kunci hidup lebih sehat dan produktif. Malas menulis bukan hanya soal menunda pekerjaan, tapi juga bisa mempengaruhi ketajaman otak kita! 

Apakah benar dengan menghilangkan rasa malas ini, otak kita bisa berfungsi lebih optimal? Mari kita kupas bagaimana menulis dapat menjadi senjata rahasia untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan performa otak.

1. Menulis sebagai Latihan Otak

Menulis bukan hanya soal menuangkan ide ke atas kertas, tetapi juga melibatkan berbagai fungsi otak yang kompleks. Saat kita menulis, otak bekerja untuk menyusun kata, mengolah informasi, dan menghubungkan berbagai konsep. Aktivitas ini seperti latihan mental yang membuat otak lebih tajam dan tanggap. 

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin menulis cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik serta memori yang lebih kuat. Menghilangkan rasa malas untuk menulis berarti memberikan otak kesempatan untuk terus berkembang dan aktif.

2. Mengurangi Stres dengan Menulis

Sering merasa stres atau cemas? Menulis bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk meredakannya. Dengan menulis, kita bisa menuangkan perasaan, merapikan pikiran, dan melepaskan beban emosi yang terpendam. 

Jurnal harian, misalnya, terbukti efektif dalam mengurangi tekanan mental. Menghadapi rasa malas menulis sebenarnya bukan hanya soal produktivitas, tetapi juga kesehatan mental. Menyempatkan diri menulis, meski sedikit setiap hari, dapat membantu kita menghadapi stres dengan lebih baik.

3. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Salah satu dampak positif dari menulis secara rutin adalah peningkatan fokus dan konsentrasi. Ketika menulis, kita diajak untuk berkonsentrasi penuh pada ide yang ingin disampaikan, memisahkan pikiran-pikiran yang tidak relevan. 

Aktivitas ini melatih otak untuk tetap fokus dalam jangka waktu tertentu. Dengan melawan rasa malas menulis, kita bisa melatih otak agar lebih terlatih dalam menjaga fokus, yang kemudian bisa diaplikasikan pada aktivitas lain dalam kehidupan sehari-hari.

4. Produktivitas yang Lebih Tinggi Berkat Menulis

Seringkali, rasa malas menulis datang karena kita merasa tidak ada yang penting untuk ditulis. Namun, justru dengan menulis, kita dapat menyusun prioritas, merencanakan tujuan, dan mengorganisasikan pikiran secara lebih baik. 

Dengan menulis, ide-ide yang tadinya berantakan bisa diatur secara sistematis, membuat kita lebih produktif. Kebiasaan menulis yang konsisten juga dapat mendorong kita untuk menyelesaikan lebih banyak tugas, meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

5. Menulis untuk Meningkatkan Kesehatan Mental dan Emosional

Selain dampak fisik pada otak, menulis juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan emosional. Menulis memberikan ruang untuk refleksi diri, memperbaiki suasana hati, dan membantu kita memproses pengalaman hidup dengan lebih baik. 

Banyak orang yang menemukan ketenangan dan rasa puas setelah menulis, seolah-olah mereka telah melepaskan beban pikiran. 

Dengan rutin menulis, kita bukan hanya melawan rasa malas, tetapi juga memberi diri kita kesempatan untuk tumbuh secara emosional dan mental, menciptakan keseimbangan hidup yang lebih sehat.

Sebagai seorang yang masih sering tergantung pada mood untuk menulis, saya menyadari bahwa malas menulis seringkali menghalangi produktivitas saya. Namun, setiap kali saya berhasil mengatasi rasa malas tersebut, saya merasakan dampaknya yang luar biasa. 

Otak terasa lebih segar, ide-ide muncul lebih mudah, dan stres berkurang. Meski belum konsisten, saya mulai menyadari bahwa menulis adalah latihan mental  yang mengasah fokus dan menjaga kesehetan emosional. Setiap kali saya menulis, walah hanya sedikit, hasilnya selalu membuat saya merasa lebih teratur dan produktif.

"Jika Anda seperti saya yang masih tergantung pada mood, cobalah menulis tanpa tekanan. Mulailah dengan satu paragraf saat mood baik, dan biarkan kebiasaan ini berkembang perlahan. Kecil-kecil, tapi dampaknya besar-bukan hanya untuk produktivitas, tapi juga untuk kesehatan mental kita."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun