Bandung, 13 Juli 2023 - PeaceGeneration Indonesia (PeaceGen) melalui program JISRA menyelenggarakan Training Guru Abad 21 (TGA) di Hotel Kimaya, sebagai rangkaian kegiatan penting dari Program Guru Masagi Abad 21. Sebelumnya, semua guru dari 10 sekolah mitra telah mendapatkan pembekalan mengenai tiga dosa besar pendidikan melalui Training General Orientation.
Sebanyak 86 guru mata pelajaran PAI, PAK, BK, dan PPKn dari 10 sekolah mitra, termasuk SMAN 4 Bandung, SMK Gema Nusantara 5, SMAN 14 Bandung, SMK Pusdikhubad Cimahi, SMAN 4 Cimahi, SMA PGRI Cicalengka, SMA Pelita Fajar, SMKN 1 Cimahi, SMAN 1 Bandung, dan SMAN 3 Bandung, berpartisipasi dalam pelatihan ini.
Tujuan diselenggarakannya training ini untuk membekali guru-guru dengan keterampilan yang harus dikuasai oleh Guru Abad 21 serta keterampilan dalam mencegah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi melalui kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran yang relevan di kelas.Â
Dalam training ini, guru-guru diberikan pemahaman yang mendalam tentang prinsip interaksi antara guru dan siswa yang mempromosikan kesetaraan gender dan perlindungan hak anak di lingkungan sekolah. Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan adalah metode ARKA, sebuah pendekatan pembelajaran interaktif yang mendukung upaya pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
"..... melalui metode ARKA kami diajarkan bagaimana mengajar secara terstruktur, ada urutannya. Jadi, diharapkan di dalam kelas pun para peserta didik tidak merasa bosan dengan permainan, ice breaking, dan sebagainya. Metode ini bisa kami terapkan untuk kemajuan sekolah dan siswa. Setelah mengikuti training ini, saya sebagai guru senior mau berubah untuk membuka wawasan, bagaimana menjadi guru yang Masagi dalam menghadapi 3 dosa besar pendidikan dan mendampingi anak-anak yang mengalami bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual", ujar Agatha Trimansih, Guru Agama Katolik SMA Pelita Fajar. Â
Selama pelatihan, guru-guru melakukan simulasi microteaching untuk mempraktikkan metode pembelajaran yang telah dipelajari. Guru yang memiliki peran strategis sebagai aktor utama dalam upaya pencegahan tiga dosa besar pendidikan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi siswa.
"Penting bagi guru-guru untuk memiliki pemahaman dan keterampilan yang kuat dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan saat ini. Dalam pencegahan bully, kekerasan seksual, dan intoleransi, guru harus memahami konsep interaksi guru dan siswa yang mendukung keadilan, kesetaraan, dan pencegahan.Â
Melalui Training Guru Abad 21, kami memberikan pemahaman dan keterampilan ini kepada guru-guru agar mereka menjadi agen perubahan yang kuat, menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inspiratif bagi siswa, serta meningkatkan kesadaran akan menghormati hak-hak orang lain dan menghargai keberagaman", ujar Suka Pandia, Learning Coordinator PeaceGeneration.Â
Berdasarkan survei yang dilakukan pada akhir training selama tiga hari menunjukkan guru-guru merasa sangat puas dengan pelaksanaan kegiatan ini. Para guru menyatakan bahwa mereka mendapatkan pengalaman baru dan keterampilan yang berharga dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan saat ini.Â
"Pelatihan ini sangat berkesan sekali, beberapa manfaat yang berharga tentunya didapatkan oleh saya pribadi serta rekan-rekan yang lainnya. Ilmu yang kami dapatkan ini tentunya nanti akan kami implementasikan di sekolah". ujar Jajang Eris Hermana, Guru PAI dan Budi Pekerti SMAN 4 Bandung.