Mohon tunggu...
Mgs. Fisika Fikri
Mgs. Fisika Fikri Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang punya seabrek mimpi :D

Lakukanlah sesuatu yang kau sukai maka kau tak akan merasakan berkerja sehari pun (Confucius) Membaca dan menulis adalah dua hal yang kusukai.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Sarana untuk Rutinkan Shalat Malam

6 April 2022   23:38 Diperbarui: 6 April 2022   23:43 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana I'tika di istiqlal tahun 2019 (dokpri)

Bulan Ramadan sangat dikenal dengan sebutan bulan pendidikan. Rangkaian ibadah dari mulai fajar hiingga matahari terbenam dirangkai sedemikian rupa. Hal ini dilakukan agar nantinya kita terbiasa menjalankan ibadah pada 11 bulan yang akan datang. Suasana yang dipenuhi dengan pelaksanaan ibadah dari lingkungan keluarga dan rekan kerja serta diantara jiran tetangga menambah semangat diri melaksanakan ibadah. Benar adanya salah satu bait lantunan lagu religi yang dibawakan oleh Opick bahwa salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang-orang yang saleh.

Ramadan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti Rasulullah dan  para sahabat sudah mempersiapkan diri bahkan sejak memasuki bulan Rajab sudah mulai bersiap untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadan baik secara fisik maupun rohani. Hingga kini kita sering mendengar doa yang biasanya dipanjatkan Rasulullah SAW saat memasuki bulan Ramadan. "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta panjangkanlah umur kami  untuk sampai di Bulan Ramadan".

Mari kita bersyukur saat ini kita akhirnya masih Allah berikan kesempatan untuk berjumpa di bulan Ramadan yang dinanti-nanti. Lantas apa kita harus sia-siakan kesempatan ini?. Untuk menunjukkan rasa syukur itu marilah kita mulai membiasakan diri dfengan ibadah-ibadah yang biasanya kita tinggalkan atau bahkan tidak pernah kita kerjakan. Ibadah di malam hari salah satu amaliah di bulan Ramadan yang sangat sulit untuk kita lakukan. Padahal beribadah malam hari adalah ibadah yang paling digemari oleh Rasulullah SAW dan para sahabat serta ulama-ulama terdahulu.

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Orang yang beriman itu terbiasa bangun pada malam hari untuk salat malam, membuat lambung mereka jauh dari tempat tidurnya. (QS. Sajadah:16)

Dari ibadah malam harilah peradaban Islam semakin membesar seperti sekarang.  Kita tahu kisah Rasulullah SAW yang menyendiri di Gua Hira hingga mendapatkan wahyu pertama untuk menyebarkan risalah Islam. Shalat malam menjadi ibadah yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Dari Aisyah RA, ia berkata: "Rasulullah SAW biasa mengerjakan shalat malam setelah shalat Isya sampai fajar Subuh menyingsing." (HR Ahmad). 

Dalam hadist lain yang diriwayatkan Abu Hurairah RA : 

"Rasulullah SAW melakukan shalat malam hingga kedua telapak kakinya pecah-pecah." (HR Nasai)

Dengan alasan sibuk setelah seharian berkerja kita mengesampingkan ibadah shalat malam. Ibadah yang dikerjakan pada waktu yang mustajab. Sementara di sisi lain kita sangat mudah membnuat mata melek saat menonton film favorit hingga larut malam atau menoton siaran langsung pertandingan sepak bola dari klub yang kita sukai.

 Shalat Tarawih yang kita lakukan secara berjemaah ditambah dengan witir menjadi sarana untuk melatih diri menghidupkan malam-malam kita dengan bermunajat kepada Allah. Shalat tahadjud di sepertiga malam kita menjadi kebiasaan setelah Ramadan berakhir. Ramadan menjadi momentum untuk kembali menghidupkan malam-malam kita dengan beribadah.  Membiasakan diri dengan sedikit "memaksa" diri agar amaliah shalat malam yang menjadi kunci kesuksesan para umat terdahulu dapat menjadi rutinitas harian kita setelah Ramadan.

Disebutkan dalam QS. Al-Isra:79 yang artinya: "Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra':79).

Dari bulan pendidikan ini mari kita membiasakan diri  dengan amaliah ibadah shalat malam. Mari kitta menundukkan kepala di tengah keheningan malam hanya sambil bercengkerama antara hamba dan Tuhan. Dari  sujud kita sandarkan segala persoalan hanya kepada-Nya yang mampu menyelesaikan. Mari kita bersama-sama melatih diri dengan semaksimal mungkin memanfaatkan detik demi detik di bulan dengan meraih bekal sebanyak-banyaknya untuk menjadi bekal kehidupan setelah Ramadan berakhir. Wallahu'alam bish Showab 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun