Mohon tunggu...
Mgs. Fisika Fikri
Mgs. Fisika Fikri Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang punya seabrek mimpi :D

Lakukanlah sesuatu yang kau sukai maka kau tak akan merasakan berkerja sehari pun (Confucius) Membaca dan menulis adalah dua hal yang kusukai.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencari Mursyd

9 Mei 2021   22:13 Diperbarui: 9 Mei 2021   22:16 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru yang mursyd memiliki sanad keilmuan yang jelas. Ilmu yang bersanad tentu memiliki pondasi yang kokoh dibandingkan dengan ilmu yang didapat tanpa melalui bimbingan. Para pencari ilmu sangat diincar oleh syetan dan sekutunya. Karena orang yang berilmu tentu tak akan mudah digoda dengan perbuatan maksiat. Namun orang yang berilmu sangat mudah digoda dengan keilmuannya sendiri. Dengan membisikkan rasa jemawa maka timbul rasa merasa lebih dari orang lain maka syetan telah berhasil membuat perangkap putih yang sangat mengerikan dibandingkan dengan perangkap hitam yang jelas.

Oleh karenanya guru yang mursyd akan selalu menghidupkan jiwa murid-muridnya untuk tetap berkoneksi kepada Tuhannya. Untuk mencari guru yang mursyd tentu tidaklah mudah seorang mursyd bukan hadir dari pengakuan diri namun ia terpilih dan diakui oleh pengikutnya dengan melihat keseharian dan keilmuannya.

Orang Arif Selalu Ada di Setiap Masa

Di setiap masa Allah akan selalu menghadirkan seorang mursyd sebagai pembawa cahaya Nur Muhammad seteleah Rasululullah wafat. Mulai dari zaman sahabat Abu Bakar r.a, Usman bin Affan r.a, Umar bin Khatab r.a dan Ali bin Abu Thalib r.a hingga sahabat berganti ke zaman tabi'in, ulama hingga di zaman kita saat ini.

Untuk mencari mursyd tentu kita harus memasukki Islam lebih dalam. Islam tak hanya sekedar syariat-syariat yang biasa diajarkan di sekolah-sekolah. Islam masih ada "ilmu daging" yang belakangan mulai nampak di permukaan. Kajian tasawuf mulai banyak hadir mengajarkan orang bahwa Islam harus mersapi ke dalam jiwa agar tidak kering dan berislam hanya berdasarkan hukum-hukum padahal banyak sekali nilai-nilai Islam yang bersifat fleksibel. 

Kajian tasawuf mengajak seseorang banyak merenungi diri dengan mengedepankan tujuan mencapai jiwa yang tenang. Jiwa yang tenang tentu tak mudah merespon dengan keras seperti yang dilakukan orang-orang yang berpaham radikal. Untuk mencapai jiwa yang tenang dapat dicapai dengan senantiasa berkontemplasi menyadari siapa diri ini sesungguhnya. 

Dari sini terbangun kesadaran bila jiwa kita sendiri masih kotor masih banyak yang perlu diperbaiki. Ilmu yang ada masih sedikit bila dibandingkan dengan ilmu Allah yang jika pohn-pohon didunia dibabat habis sebagai pena dan lautan seluruh dunia sebagai tintanya tentu tak akan habis menuliskan ilmu Allah swt. 

Untuk itu seorang guru yang mursyd sangat diperlukan dalam mempelajari ilmu tasawuf. Ilmu tasawuf memang dapat dipelajari dengan membaca kitab-kitab tasawuf atau menonton video kajian tasawuf.  Seorang guru yang mursyd memiliki metode dalam membimbing murid-muridnya agar tidak tergelincir dengan jebakan putih yang dibangun syetan dan iblis dalam menjerumuskan anak manusia. 

Metode yang berarti jalan atau thoriqoh, thoriqoh menjadi jalan pintas untuk mengenal sosok dari Allah. Thoriqoh sendiri memiliki banyak cabang sebagaimana ilmu Allah yang luas. Dalam praktiknya para guru mursyd hanya memberikan bimbingan kepada murid-muridnya. Keberhasilan mendapatkan buah dari berthoriqoh atau makrifat sangat tergantung dengan praktik yang dilakukan oelh seorang murid.

Keberhasilan dalam menjalankan amalan-amalan di dalam tarekat akan menghadirkan makrifat sebagai buah dari berthoriqoh. Makrifat tentu bukan tujuan akhir dari orang yang berthoriqoh. Tujuan sesungguhnya adalah menjaga diri untuk menghidupkan Nur Muhammad agar selalu hidup.

Namun bukan berarti telah berthoriqoh yang dibimbing seorang mursyd tidak menjalankan syariat-syariat di dalam Islam. Karena syariat adalah pintu gerbang bagi orang-orang yang ingin menemukan jalan. Jika tak ada syariat maka jalan yang dilewati adalah jalan sesat yang bisa jadi yang membimbing bukanlah seorang mursyd namun jalan perangkap putih yang disediakan iblis dalam menjebak anak manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun