Mohon tunggu...
Mgs. Fisika Fikri
Mgs. Fisika Fikri Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang punya seabrek mimpi :D

Lakukanlah sesuatu yang kau sukai maka kau tak akan merasakan berkerja sehari pun (Confucius) Membaca dan menulis adalah dua hal yang kusukai.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jaga Jarak untuk Semakin Dekat

25 Juni 2020   23:17 Diperbarui: 25 Juni 2020   23:06 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jaga jarak  menjadi hal yang populer di tengah masa Pandemi Korona bahkan hingga saat ini kita masih dianjurkan menjaga jarak. Jaga jarak menjadi pelindung diri dan sesama agar bersama mampu mengurangi dampak virus korona yang saat ini masih berada di sekitar kita. 

Jaga jarak menjadi pilihan yang kita lakukan agar dapat melindungi diri tidak hanya dari virus korona. Jaga jarak juga perlu dilakukan dalam suatu  hubungan.

Belum dekat jika tak ada gesekan dalam sebuah hubungan. Jika hubungan antar rekan sejawat tak ada konflik maka itu bukanlah hubungan yang spesial karena itu hanyalah hubungan yang biasa saja. Tentu berbeda jika hubungan hanya sesekali bertemu dengan mereka yang bertemu setiap hari bahkan terlibat dalam sebuah tim. 

Saat terjadi gesekan itu maka mulailah sedikit menjaga jarak tentu bukan untuk memutuskan tali silaturrahim namun untuk melakukan intropeksi mengapa gesekan itu terjadi.

Bahkan jaga jarak dalam hal menjaga hubungan juga dianjurkan oleh agama. Dalam ajaran Islam seseorang diperbolehkan mendiamkan saudaranya selama kurang lebih tiga hari. 

Dari Ab Ayb al-Anshriy, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam".(HR. Muslim. 2560).   

Hadist diatas jelas memperbolehkan kita melakukan jaga jarak namun tak lebih dari tiga hari. Dalam jaga jarak kita mencoba berintropeksi sambil memikirkan hal-hal baik selama kita berinteraksi. Tentu dalam sebuah persahabatan masih banyak hal kebaikan dibanding perselisihan tersebut. 

Untuk itu cobalah menyingkir sejenak ketika ada teman sejawat yang  marah. Rasulullah SAW juga menganjurkan agar kita menjaga jarak dari  orang yang marah. Karena api tidak akan padam kecuali disiram dengan air.

Maka cobalah ambil jarak sejenak untuk menjadikan ikatan persahabatan semakin dekat. Karena gesekan dalam sebuah hubungan hanyalah sebuah hiasan dalam sebuah persahabatan. 

Coba ingat langkah yang sudah jauh dilalui lihat siapa yang selalu hadir menemani selama perjalanan. Jaga jarak inilah yang akan mengingatkan kita bahwa jalan terjal kedepan tak akan bisa dilalui tanpa kebersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun