Mohon tunggu...
Putra Niron
Putra Niron Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat di AMI Malaka dan SASOKA; Owner Kedai NN15

Penikmat Puisi, Penulis Kumpulan Puisi Penyair Bukan Kami; Kami dan Perjamuan Terakhir; dan Mata Cermin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Kita Bungkam

4 September 2019   13:52 Diperbarui: 4 September 2019   14:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

..

Mari kita lihat,

Berapa lama dan sejauh mana

Kita hanya bisa seperti patung.

Bahkan patung masih lebih terhormat ketimbang bungkam kita itu.

Lalu ketika kita bungkam,

apakah segala macam indera yang sudah Dia beri itu sia-sia?

Tidak! 

Bungkam juga membutuhkan segala macam indera itu.

Lalu mengapa kita harus bungkam?

Tanyakan pada seluruh inderamu,

Jika itu belum juga dijawab,

Tanyakan saja mengapa diri kita diciptakan.

CDM, 4 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun