Mohon tunggu...
Putra Niron
Putra Niron Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat di AMI Malaka dan SASOKA; Owner Kedai NN15

Penikmat Puisi, Penulis Kumpulan Puisi Penyair Bukan Kami; Kami dan Perjamuan Terakhir; dan Mata Cermin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kaca-kaca yang Retak

20 Maret 2019   13:58 Diperbarui: 20 Maret 2019   14:17 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marilah kita berdiri
Pada kaca ini
Di sana kita akan bertemu banyak retakan wajah.
Wajah-wajah kita penuh retakan.
Kita akan berjumpa dengan mata kita sendiri.
Akan melihat telinga kita sendiri.

Marilah kita bersimpuh
Pada kaca ini
Di sana kita akan bertemu banyak retakan wajah.
Wajah-wajah kita penuh retakan.
Kita akan berjumpa air mata kita sendiri
Akan melihat suara bising kita sendiri

Pada kaca ini
Marilah kita buang air mata.
Kita kubur mimpi kelam.
Pada kaca retak
Marilah kita.

Wairpelit, Februari 2017
....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun