Mohon tunggu...
Putra Niron
Putra Niron Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat di AMI Malaka dan SASOKA; Owner Kedai NN15

Penikmat Puisi, Penulis Kumpulan Puisi Penyair Bukan Kami; Kami dan Perjamuan Terakhir; dan Mata Cermin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Segala Tetek Bengek Teriakan Nenek

19 Maret 2019   11:37 Diperbarui: 19 Maret 2019   11:39 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...

Saat baru saja keluar dari kamar mandi,
Ibu menyertai saya,
"jangan kencing di kloset! Tidak bagus untuk kesehatan kemaluanmu."
Ayah yang hendak masuk ke kamar mandi juga menambahkan,
"lain kali jangan berak di sana,
Tidak bagus untuk anusmu."
Saya masih terpaku, menyesal.
Karena air mani dan taik saya ada di sana.
Nenek dengan tertatih turun dari kuburannya, menghampiri kami.
Dengan berteriak dia memarahi kami.
" Jangan main-main dengan kamar mandi.
Suami saya melamarku di sana.
Dan banyak kenangan Bla..bla...bla..
Tutup kamar mandi itu.
Hormatilah dia.
Di sana cinta kami tumbuh, rindu kami terukir."
Lalu segala tetek bengek aturan menjadi wasiat, sebelum nenek naik ke kuburnya.

Saumlaki, Maret 18
....
Sebagai orang muda angkatan 90an,
Segala jenis "pemali", mungkin sudah dijawab oleh beberapa dari kita dengan pemikiran logis.
Tapi darimana sebenarnya "pemali" itu muncul dan harus dipakai oleh para orangtua untuk menasehati generasi selanjutnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun