Mohon tunggu...
Putra Niron
Putra Niron Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat di AMI Malaka dan SASOKA; Owner Kedai NN15

Penikmat Puisi, Penulis Kumpulan Puisi Penyair Bukan Kami; Kami dan Perjamuan Terakhir; dan Mata Cermin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Padang Gurun

14 Maret 2019   13:56 Diperbarui: 14 Maret 2019   14:09 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai di Belakang rumah, Solor Barat, Gambar: Putra Niron

I/

Batu-batu itu berteriak di telingaku,

Mengapa dia tidak mengubah kami menjadi roti?

Tidak cintakah dia pada keras kami?

Kami kepanasan,

Kami kedinginan.

Aku tak sahut.

Tapi roti menyela,

Dia begitu mencintai kalian,

Makanya dia tetap ingin kalian sekeras sekarang,

Biar kelak mereka yang hendak melempar perempuan itu jadi luluh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun