I/
Batu-batu itu berteriak di telingaku,
Mengapa dia tidak mengubah kami menjadi roti?
Tidak cintakah dia pada keras kami?
Kami kepanasan,
Kami kedinginan.
Aku tak sahut.
Tapi roti menyela,
Dia begitu mencintai kalian,
Makanya dia tetap ingin kalian sekeras sekarang,
Biar kelak mereka yang hendak melempar perempuan itu jadi luluh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!