Permasalahan kemampuan petani dalam mengolah hasil pertanian
Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas sampai di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut Pasca produksi yang dapat dibagi dalam dua tahapan, yaitu pasca panen dan pengolahan.
Penanganan pasca panen sering disebut juga sebagai pengolahan primer, merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi "segar" atau untuk persiapan pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan, kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi.
Pengolahan merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama atau pengawetan, mencegah perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain.
Permasalahan yang dihadapi petani
Turunnya harga etika panen raya
Ketika memasuki musim panen raya harga produk pertanian mengalami penurunan dikarenakan melimpahnya produk pertanian. Hal ini tentunya dapat merugikan para petani .Sebagai salah satu contoh buah pepaya yang memiliki harga jual yang tidak terlalu tinggi dan ketika memasuki panen raya pepaya hamper tidak memiliki harga pasar yang dikarenakan melimpahnya buah tersebut. Sehingga petani tidak lagi memanen buat tersebut sampai akhirnya dibiarkan membusuk di pohonnya.
Keterbatasan keterampilan
Minimnya ketrampilan masyarakat untuk melihat peluang usaha dengan sumber daya alam yang telah tesedia di wilayah mereka. Sehingga banyak produk pertanian yang terbuang sia sia karena rendahnya harga pasar pada saat itu. Kurangnya pengetahuan dalam
Keterbatasan alat
Alat tentunya berfungsi untuk mengolah produk pertanian menjadi produk jadi. Alat pengolahan ini banyak jenisnya dari yang paling murah yang mudah kita temui ditoko toko ataupun dipasar dan yang paling mahal yang biasanya digunakan oleh perusahaan perusahaan besar. Petani biasanya enggan untuk menggunakan atau masih belum mampu membeli alat alat untuk mengolah hasil pertanianya, sehingga hasil pertanianya dijual sesuai harga pasar bahkan sampai dibawahnya.
Keterbatasan informasi