Mohon tunggu...
Muhammad Athalla
Muhammad Athalla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ada

KKN purposes only.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah yang Dilakukan LPPM UPI untuk Membuat Mahasiswanya Tetap Produktif dan Membantu Sesama

13 Maret 2021   06:25 Diperbarui: 13 Maret 2021   06:43 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah setahun lamanya sejak pengumuman pertama kasus covid-19 di Indonesia. Saat itu, masyarakat Indonesia merasa was-was dan panik bahkan sempat menimbulkan fenomena panic buying, yaitu membeli persediaan barang dalam jumlah banyak untuk jangka waktu yang lama karena pada saat itu muncul wacana bahwa Indonesia akan menerapkan sistem lockdown total. Hari demi hari, bulan demi bulan berganti. Masyarakat Indonesia sudah makin terbiasa dengan adanya pandemi ini, namun sayangnya beberapa sektor perekonomian sangat terdampak akan adanya pandemi ini. Untuk memulihkan perekonomian yang sangat terdampak, pemerintah Indonesia pun mensosialisasikan tentang sebuah istilah yang bernama adaptasi kebiasaan baru atau AKB, dimana segala kegiatan sehari-hari dapat dilaksanakan kembali namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Setelah AKB, beragam istilah seperti PSBB, PSBM, PKKM, dan yang lainnya mulai disosialisasikan oleh pemerintah demi menjaga dan membatasi aktivitas masyarakat supaya persebaran virus tidak melonjak tajam. Meskipun telah diberlakukan PSBB dan lainnya, dan berbagai lembaga dan instansi sekarang mayoritas memberlakukan "work from home" atau "study from home", banyak hal dapat kita lakukan supaya dapat tetap produktif kala di rumah saja. Salah satu universitas di Indonesia, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia memiliki Cara tersendiri untuk membuat mahasiswa dan mahasiswi nya tetap produktif serta dapat membantu berbagai kalangan yang terdampak covid-19 khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi. Cara yang dilakukan tersebut ialah kuliah kerja nyata tematik secara daring yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudah ribuan mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti kuliah kerja nyata ini. Kegiatan kuliah kerja nyata ini memiliki 2 program, yaitu program wajib dan program pilihan. Untuk program wajib, LPPM UPI lebih menekankan kegiatan penguatan dan pendampingan untuk menanggulangi dampak covid-19 di bidang pendidikan. Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan antara lain pendampingan dan penguatan pembelajaran terhadap guru dan murid, pendampingan orang tua untuk pembelajaran daring anak, membantu administrasi sekolah, membuat atau menyiapkan materi pembelajaran daring, serta membuat video sosialisasi tentang pencegahan covid-19.

Semua kegiatan tersebut dilakukan secara daring dan untuk teknisnya kita membantu guru saat memberikan kbm melalui video conference seperti zoom atau google meet. Setelah program wajib, adapun program pilihan. Program pilihan ini terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mencegah persebaran covid-19 di masyarakat dan untuk menanggulangi sektor ekonomi terdampak covid-19.

Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya membuat media sosialisasi seperti poster, video, dan lainnya tentang pencegahan covid-19 yang dipublikasikan melalui media sosial, membuat dan menyalurkan poster tentang pencegahan covid-19 ke masyarakat, membuat video pembuatan hand sanitizer atau masker yang dipublikasikan ke media sosial, membantu menguatkan sektor usaha berbasis lokal untuk memasarkan produk atau sebagainya dan masih banyak lagi. Dengan adanya kegiatan kuliah kerja nyata tematik ini, diharapkan berbagai sektor perekonomian dapat kembali membaik, serta beragam inovasi untuk bidang pendidikan dapat dilakukan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun