"Tut tut tut tut... Tut tut tut tut."
Dering alarm ponsel terdengar makin keras. Membangunkan saya untuk segera memulai aktivitas. Sebenarnya mata masih enggan membuka. Biar tidur semalam terasa begitu nyenyak, masih muncul keinginan untuk kembali merebahkan badan. Bermalas-malasan.
"Sekedar pijatan kecil di seluruh tubuh dengan Kayu Putih Aromatherapy lavender semalam ternyata bisa membantu tidur lebih nyenyak ya!"
Aroma lavender yang kalem, cocok untuk terapi relaksasi menjelang waktu istirahat. Nyenyak tidaknya tidur bisa menjadi indikator kualitas tidur, yang menentukan bagaimana kondisi fisik di pagi hari.
"Nanti malam, minta lavendernya si adik lagi ah! Biar tidur malam nanti bisa nyenyak lagi."
Belum sempat melanjutkan keinginan tidur, tiba-tiba muncul sesuatu di memori otak,
"Hari ini kan harus mudik ke Nganjuk!"
Sekejap mata terbelalak. Membayangkan betapa serunya hari ini akan saya lalui. Jemari spontan mencari Kayu Putih Aromatherapy milik sendiri di sebelah bantal. Beberapa tetes saya tuang di tangan. Dengan tangan satunya, saya gosok-gosokan, lalu usap di leher.
"Humm..."
Wangi Green Tea-nya yang segar memanjakan hidung. Bibir pun reflek tersenyum simpul. Jadi merasa semangat untuk memulai perjalanan pagi ini. Toh fisik sudah kembali fresh berkat tidur nyenyak semalam.
"Yihaaa..."
*****
Kadang dengan bus, tapi seringnya saya menggunakan mobil untuk mudik ke rumah nenek yang butuh 4 jam perjalanan agar sampai di sana.
Membuka jendela kendaraan lebar-lebar sudah jadi kebiasaan saya. Itu bila memungkinkan. Ada perasaan senang, jika menghabiskan waktu tempuh perjalanan sembari melihat pemandangan alam, aktivitas orang atau apa sajalah yang kendaraan saya lalui tanpa harus dibatasi kaca jendela. Lebih seru menurut saya. Sesekali, saya pun mengabadikan momen atau pemandangan yang menurut saya menarik dengan kamera. Lumayan. Bisa untuk menambah koleksi foto pribadi. Bagi saya, itulah cara terbaik menikmati perjalanan.
Tapi, jujur, sering saya tak bisa menahan diri untuk tidak berinteraksi dengan ponsel sama sekali meskipun hanya selama perjalanan. Bunyi notifikasi pesan yang masuk suka buat saya kepo!
"Dari siapa sih? Ada berita apa?"
Hingga akhirnya saya mengiyakan keinginan membuka ponsel. Tak jarang, yang awalnya kepo, jadi keterusan! Ujung-ujungnya, mata jadi lelah, leher terasa kaku.
"Eits! Tenang! Ada Kayu Putih Aromatherapy wangi rose yang ampuh dongkrak mood. Tinggal usap di pelipis dan leher."
Yang penting, jangan lupa untuk selalu sedia di tas bawaan saat bepergian. Aromanya menenangkan, membantu mengembalikan mood yang anjlok seketika.
Pun ketika tak ada pilihan, sehingga harus menempuh perjalanan dengan bus. Saya kerap merasa tidak nyaman dengan "wangi ciri khas" kabinnya yang mengundang rasa mual seketika. Sebenarnya ini sudah jadi masalah saya dari kecil.
“Mungkin dengan makin membiasakan diri menaiki bus, problem ini akan hilang dengan sendirinya,” pikir saya dulu.
Tapi kenyataannya, sampai dewasa pun aroma kabin bus (yang menurut saya adalah akumulasi bau bensin dan interiornya) masih jadi momok, sebelum akhirnya kenal dengan Kayu Putih Aromatherapy wangi rose yang jadi mood boostherapy. Dijamin, mood jadi good! Sesaat setelah dioles, timbul rasa hangat, bukan panas seperti terbakar pada kulit.
"Nyaman!"
*****
"Ma, minta Kayu Putih Aromatherapy-nya dong!" Sembari saya colek pundak mama yang duduk di kursi mobil bagian depan.
Dari dalam tas, mama mengeluarkan Kayu Putih aroma ekaliptus botol 60 mililiter, lalu memberikannya kepada saya.
Karena ukuran botol yang kecil, jadi gampang dibawa kemana-mana. Produk Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang tersedia dalam ukuran yang bervariasi, mulai 15 sampai 120 mililiter. Bahkan untuk yang aroma ekaliptus, tersedia kemasan 210 mililiter.
"Tuang dan gosok-gosok dengan tangan, oleskan di bagian yang perlu, hirup aromanya," begitu saya mengingat cara menggunakan Kayu Putih Aromatherapy supaya aroma dan hangatnya keluar.
Satu lagi. Bepergian di waktu pagi punya tantangan tersendiri. Sakit perut! Memang sih sakit perut saat pagi itu hal yang wajar. Pernah saya membaca, “Pagi hari hingga menjelang siang, tubuh kita sedang melalui fase pembuangan.” Jadi wajar kalau sakit perut karena tubuh “minta jatah” (maaf) buang air besar. Tapi kalau sakit perutnya terus-terusan? Jelas, itu masuk angin.
"Duh!"
Untung banget mama bawa Kayu Putih Aromatherapy ekaliptusnya.
"Humm... Alamaaak!"
Aroma ekaliptusnya saya suka banget! Selalu berhasil meredakan mual. Hangatnya pun buat perut terasa nyaman. Dua manfaat jadi satu.
Dikutip dari Google, aromaterapi adalah cara pengobatan alternatif yang menggunakan uap dari minyak esensial dari berbagai macam tanaman yang bisa dihirup untuk menyembuhkan berbagai macam kondisi.
Berdasarkan info dari situs Cap Lang, ternyata khasiat ekaliptus yang terkandung dalam Kayu Putih Aromatherapy bisa digunakan sebagai aromaterapi untuk refreshing pikiran dan ketenangan. Berikut caranya.
Agar mudah dicari dan bisa segera digunakan saat dibutuhkan (terutama saat kondisi "genting", seperti mual tiba-tiba) saat bepergian, simpan Kayu Putih Aromatherapy di tas bawaan (jinjing/ransel) yang bisa dipastikan selalu berada di dekat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H