Mohon tunggu...
pcsukresna_
pcsukresna_ Mohon Tunggu... Seniman - freelancer/pengangguran sok sibuk

bebaskan dirimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Syahadat Singkat Menjadi Dasar Iman Katolik

2 Juni 2024   16:47 Diperbarui: 2 Juni 2024   16:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doa Syahadat Singkat atau Doa Syahadat Para Rasul adalah doa syahadat tertua yang sudah ada sejak abad ke 2 Masehi. Berkembang diantara umat Katolik di kekaisaran Romawi Barat. Doa Syahadat Singkat ini menjawab fitnah-fitnah dari ahli bidat yang menyerang ajaran iman Katolik.

Doa Syahadat Singkat terdiri dari tiga bait. Secara keseluruhan inti dari doa Syahadat Singkat adalah "Pengakuan keimanan akan karya dari Tuhan melalui pribadi Bapa dan Kristus yang disebut Putra dan Roh Kudus."

Bait pertama:
Aku percaya akan Allah Bapa Yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.

Bait ini menyatakan keimanan umat Katolik pada karya Tuhan melalui pribadi Bapa sebagai pencipta. Bait ini merujuk pada nas-Alkitab ini:

1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi  (Kejadian 1:1)

2. Dengarlah, hai orang Israel: "Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!" (Ulangan 6:4)

Bait kedua:
Dan akan Yesus Kristus, PutraNya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan, yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa, dari situ Ia akan mengadili orang hidup dan mati.

Bait ini menyatakan keimanan umat Katolik pada karya Tuhan melalui pribadi Kristus yang disebut sebagai Putra penebus dosa. Bait ini merujuk pada nas-Alkitab ini:

1. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. (Kejadian 1:3)

2. lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:17)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun