Mohon tunggu...
pcsukresna_
pcsukresna_ Mohon Tunggu... Seniman - freelancer/pengangguran sok sibuk

bebaskan dirimu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akar Konsep Tritunggal Dalam Ajaran Kristiani

30 Mei 2024   13:08 Diperbarui: 31 Mei 2024   12:19 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa apologet Muslim mengatakan bahwa: "Konsep Tritunggal dalam ajaran Kristiani sebelumnya sudah ada dalam agama Pagan Romawi, Paulus Mengalkulturasikan Konsep Tritunggal agama Pagan Romawi dengan ajaran Yudaisme." 

Benarkah demikian? Apakah argumen ini merupakan fakta atau fitnah? 

1. Sebelumnya mari kita memahami dulu apa itu konsep Tritunggal dalam ajaran Kristiani. Tritunggal berarti Tuhan yang memiliki tiga pribadi satu hakikat. Artinya konsep Tritunggal merupakan salah satu bentuk paham ketuhanan monoteisme. Sementara itu agama Pagan Romawi menganut paham ketuhanan politeisme. Sekalipun dalam agama Pagan mengenal tiga serangkai  pribadi Tuhan. Ketiga pribadi Tuhan dalam agama Pagan bukanlah satu hakikat, melainkan tiga hakikat, jadi agama Pagan tidak menganut paham ketuhanan monoteisme. Jadi dari sini saja sudah berbeda. Maka tidak mungkin konsep Tritunggal berasal dari agama Pagan. 

2. Paulus bukan yang pertama dan satu-satunya yang mengajarkan konsep Tritunggal. Keduabelas murid Kristus adalah yang pertama mengajarkan konsep Tritunggal, meskipun saat itu tidak memakai istilah Tritunggal sebab istilah Tritunggal sendiri baru dikenal sekitar abad ke 2 Masehi. Tetapi keduabelas murid Kristus mengajarkan untuk menyembah pribadi Bapa dan pribadi Kristus yang disebut Putra dan pribadi Roh Kudus dalam satu kesatuan hakikat Tuhan. Hal ini dibuktikan dengan nas-nas Alkitab yang tertulis dalam kitab Injil Matius dan kitab Injil Yohanes, yang masing-masing ditulis oleh murid Kristus yaitu Santo Matius dan Santo Yohanes. Kata Tritunggal sendiri dipakai untuk mempermudah mendefinisikan konsep ketuhanan yamg diajarkan oleh keduabelas murid Kristus.

3. Alkulturasi dengan ajaran Pagan Romawi adalah sesuatu yang mustahil dilakukan diawal-awal penyebaran ajaran Kristiani. Hal ini dikarenakan pada awal pengakuan ajaran Kristiani sebagai sebuah agama oleh Kekaisaran Romawi, umat Kristiani melakukan pemisahan dan persekusi terhadap penganut Pagan Romawi. Lagi pula konsep Tritunggal sudah dikenal sejak sebelum pengakuan agama oleh Kekaisaran Romawi yang baru dilakukan pada abad ke 3 Masehi. 

4. Ajaran Yudaisme tidak mengenal konsep Tritunggal, bahkan konsep Tritunggal yang ada dalam pemahaman umat Kristiani pada masa itu menyebabkan umat Kristiani dianggap sebagai sekte sesat agama Yahudi. Jadi sangat tidak mungkin alkulturasi ajaran agama lah yang melahirkan konsep Tritunggal. 

5. Konsep Tritunggal lahir karena umat Kristiani percaya bahwa Kristus adalah pribadi Firman Tuhan yang lahir menjadi manusia, dan karena Ia adalah pribadi Firman Tuhan yang satu hakikat dengan pribadi Diri Tuhan dan pribadi Roh Tuhan, maka Ia adalah Tuhan. Tetapi secara bersamaan Ia adalah manusia oleh sebab pribadi Firman Tuhan itu benar-benar dilahirkan menjadi manusia. 

6. Agama Pagan Romawi ataupun Yunani tidak mengenal konsep Tritunggal, konsep Tritunggal secara original berasal dari ajaran Kristiani. Memang ada beberapa Tuhan dalam agama Pagan Romawi yang disembah sebagai tiga serangkai, tetapi itu bukan Tritunggal, melainkan Triteisme. Sebab mereka menyembah tiga pribadi dengan tiga hakikat yang berbeda secara bersamaan. Sementara dalam konsep Tritunggal tiga pribadi yang disembah bukan lah tiga hakikat yang berbeda, melainkan satu hakikat yang sama. 

7. Argumen bahwa Tritunggal dalam ajaran Kristiani adalah hasil alkulturasi atau berasal dari agama Pagan Romawi baru muncul pada zaman moderen sebagai hasil akan penolakan terhadap konsep Tritunggal dalam ajaran Kristiani. 

8. Konsep Tritunggal sendiri bermula dari kesadaran para murid Kristus pada identitas dari Kristus yang adalah guru mereka. Keduabelas murid pertama Kristus adalah penganut ajaran Yudaisme Mesianic. Dalam cara pandang Yudaisme Mesianic, Mesias yang datang dari Tuhan adalah Tuhan sendiri yang menyelamatkan umat Yahudi. Dengan mengakui Kristus sebagai Mesias sama artinya mereka mengakui Kristus sebagai Tuhan yang hadir untuk menyelamatkan mereka. Sementara itu beberapa umat Yahudi Mesianic di zaman Kristus tidak mengakui Kristus sebagai Mesias. Mereka menolak Kristus sebagai Mesias, alasannya karena Mesias haruslah Tuhan sendiri, sementara itu dimata mereka Kristus adalah manusia. Maka dari itu umat Yahudi dizaman para murid Kristus yang pertama mempersekusi umat Kristiani karena dianggap sesat. 

Kesimpulannya adalah: "Argumen dari beberapa apologet Muslim itu adalah fitnah pada ajaran Kristiani, artinya hal ini sebenarnya masuk pada ranah penodaan pada ajaran Kristiani." Entah apa tujuan sebenarnya dari beberapa apologet Muslim itu dengan menyebarkan fitnah seperti itu, yang pasti adalah konsep Tritunggal dalam agama-agama Kristiani (Katolik, Ortodoks dan Protestan) memiliki akar dan sejarah historical yang jelas dan dapat diselidiki sampai pada zaman para murid Kristus yang pertama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun