Masyarakat Indonesia pada umumnya masih menganggap Nabi Isa dengan Yesus Kristus sebagai tokoh yang sama. Hal ini tak jarang menimbulkan pro dan kontra yang berbuah aksi-aksi intoleransi dan hypertoleransi ditengah masyarakat. Faktanya nabi Isa yang diajarkan dalam ajaran Islam bukanlah Yesus Kristus yang diajarkan dalam ajaran Kristiani. Berikut adalah perbedaan-perbedaannya:
AKAR BAHASA
Masyarakat Indonesia menganggap kata Isa merupakan bahasa Arab untuk Yesus Kristus. Faktanya adalah bahasa Arab untuk Yesus Kristus bukanlah Isa melainkan Yasu Al-Masih.
SUMBER KISAH
Satu-satunya sumber kisah mengenai nabi Isa berasal dari Al-Qur'an dan literatur-literatur Islam. Sementara itu sumber kisah mengenai Yesus Kristus tidak hanya berasal dari kitab-kitab Injil kanonik dalam Alkitab ataupun kitab-kitab Injil Apokrip, tetapi juga literatur-literatur historical non-Kristiani lainnya, yang berasal dari literatur-literatur Yahudi, Romawi dan Yunani, juga bersumber dari penemuan-penemuan arkeologi sejarawan moderen.
LATAR BELAKANG BUDAYA
Kisah nabi Isa memiliki latar belakang budaya Arab-Muslim. Sementar kisah Yesus Kristus memiliki latar belakanf budaya Yahudi-Romawi.
AJARAN
Nabi Isa mengajarkan segala hal tentang ajaran Islam. Sementara itu Yesus Kristus meneruskan dan mereformasi ajaran Yahudi yang kemudian dikenal dengan nama ajaran Kristiani.
AKHIR HIDUP
Nabi Isa tidak pernah mati, tapi diangkat oleh Tuhan ke surga. Tetapi Yesus Kristus sesuai dengan sumber-sumber Kristiani dan secara historical menderita, wafat di kayu salib, mati, bangkit dan naik ke surga.
PRIBADI
Nabi Isa tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Firman Tuhan yang turun ke dunia, tidak pernah menyebut diri sebagai Putra tunggal Tuhan. Nabi Isa juga disebut hanya sebagai seorang manusia bergelar nabi. Sementara itu Yesus Kristus menyatakan diri sebagai Putra tunggal Tuhan yang adalah Firman Tuhan yang turun dari surga. Yesus Kristus disebut sebagai Tuhan sekaligus manusia.
PENGIKUT
Pengikut nabi Isa disebut Nasrani. Yang dianggap telah sesat oleh penganut ajaran Islam. Sementara itu pengikut Yesus Kristus disebut sebagai Kristiani, yang berarti pengikut Kristus. Nasrani sendiri berbeda dengan Kristiani. Dalam ajaran Islam yang disebut Nasrani adalah penganut paham ketuhanan  Tritarian Politeis (Triteisme). Sementara penganut ajaran Kristiani menganut paham ketuhanan Trinitarian Monoteis. Dalam bahasa arab penganut ajaran Kristiani sendiri tidak pernah disebut sebagai Nasrani, tetapi Masihiyun.
Sayangnya beberapa kalangan masyarakat menutup mata terhadap perbedaan-perbedaan antara tokoh nahi Isa dan tokoh Yesus Kristus ini. Sehingga masih banyak ketersinggungan-ketersinggungan masing-masing pihak, yang berakibat pada aksi-aksi intoleransi dan tindakan-tindakan hypertoleransi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H