Mohon tunggu...
Indah Permatasari Cahyaputri
Indah Permatasari Cahyaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester Dua Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang senang akan sesuatu yang terstruktur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Memiliki Social Support untuk Diri Sendiri

3 Juli 2022   20:43 Diperbarui: 3 Juli 2022   21:05 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Social support atau dukungan sosial merupakan fungsi yang diberikan oleh orang lain atau suatu kelompok kepada diri individu dalam bentuk bantuan dan dukungan. 

Social support hadir dari kelompok primer, seperti keluarga, kerabat, dan teman serta bisa juga hadir dari kelompok sekunder, seperti komunitas dan organisasi. Social support memberikan dukungan secara emosional terkait harga diri dan nilai dari seorang individu, memberikan dorongan atau motivasi, serta simpati dan empati (Thoits, 2011), yang mendasari betapa pentingnya social support.

Selain itu, social support juga tidak hanya datang dalam bentuk kelompok primer, tetapi juga dapat berupa media sosial. Media sosial yang bisa menjadi social support yaitu Twitter. 

Hal ini dikarenakan dari konsep twitter sendiri, yaitu tweet yang kita keluarkan bisa juga tersampaikan pada orang yang tidak kita kenal. Selain itu, penggunaan hashtag (#) pada twitter juga membantu individu agar tidak merasa sendirian. Dengan konsep ini, twitter menjadi komunitas daring yang suportif bagi para penggunanya.

Dalam beradaptasi pada lingkungan baru, social support akan sangat membantu dalam prosesnya, terutama bagi para mahasiswa baru yang memiliki kekhawatiran yang berlebih akan lingkungan yang baru dimasukinya. 

Social support membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya (Kumalasari & Ahyani, 2012). Dalam proses beradaptasi, social support membantu individu dalam meningkatkan rasa percaya dirinya (Winata, Yusri, & Syahniar, 2017), dimana itu akan membantu individu mengatasi ketakutan-ketakutannya.

Ketika dalam keadaaan yang buruk, social support membantu individu untuk tidak merasa terisolasi atau merasa sendirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari (Gable & Bedrov, 2022). 

Dengan memiliki social support dalam keadaan yang buruk, akan mengurangi kecemasan, ketakutan, serta pemikiran yang berlebih akan sesuatu. Selain itu, social support juga membantu individu untuk mengatasi hari-hari yang buruk dan menjadi kekuatan tersendiri bagi individu.

Selama ini mungkin kita hanya menganggap social support hanya dibutuhkan pada situasi yang buruk. Padahal, social support juga dibutuhkan dalam situasi yang baik. Individu dapat memaksimalkan potensinya karena mendapatkan dukungan dari social support yang dimiliki. 

Sama halnya ketika sedang dalam keadaan yang buruk individu cenderung mencari orang lain, ketika individu dalam keadaan yang baik juga cenderung untuk mencari orang lain. 

Hal ini disebut dengan proses kapitalisasi, yang mana memberikan penjelasan bahwa dengan adanya social support akan memaksimalkan manfaat dari kegiatan atau peristiwa yang positif atau mengandung hal-hal baik (Gable & Bedrov, 2022).

Ketika nantinya kita beranjak dewasa serta berusia lansia, kita juga akan membutuhkan social support. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wu & Sheng (2019), menunjukkan hasil bahwa social support berpengaruh terhadap penuaan yang sehat. 

Hal ini ditunjukkan dengan relasi social support yang akan memberikan promosi terkait kesehatan, dan mengajarkan mengenai efikasi diri, yang nantinya akan berdampak pada penuaan yang sehat serta sukses.

Social support akan membantu kita mencapai kesehjateraan dalam hidup. Dengan bantuan social support, seorang individu bisa mencapai tahap psychological well-being atau keadaan dimana kondisi psikologisnya sejahtera. 

Ketika individu sedang dalam fase memiliki kecemasan dan kekhawatiran yang berlebih terhadap dirinya sendiri, hal ini bisa disebut dengan rendahnya tingkat psikologis pada diri individu. 

Keadaan ini bisa ditingkatkan lagi dengan keberadaan dan peran social support di sisi individu, baik itu social support dari kelompok primer, sekunder, maupun dari media sosial.

Individu tidak harus memiliki social support dari setiap lingkup atau setiap media sosial yang ada. Individu cukup memiliki social support yang membuatnya nyaman untuk berbagi cerita dan keluh kesah, meskipun itu hanya segelintir orang atau bahkan hanya satu orang. 

Dengan hanya memiliki satu social support, bisa berdampak banyak terhadap diri individu sendiri. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mencari social support karena social support akan membawa banyak manfaat.

Referensi:
Gable, S. L., & Bedrov, A. (2022). Social isolation and social support in good times and bad times. Current Opinion in Psychology, 44, 89--93. https://doi.org/10.1016/j.copsyc.2021.08.027
Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan Latifah Nur Ahyani. Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1), 21--31.
Thoits, P. A. (2011). Mechanisms linking social ties and support to physical and mental health. Journal of Health and Social Behavior, 52(2), 145--161. https://doi.org/10.1177/0022146510395592
Winata, P. P., Yusri, & Syahniar. (2017). PROSIDING|Semarak 50 Tahun Jurusan BK FIP UNP Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kepercayaan Diri Remaja.
Wu, F., & Sheng, Y. (2019). Social support network, social support, self-efficacy, health-promoting behavior and healthy aging among older adults: A pathway analysis. Archives of Gerontology and Geriatrics, 85. https://doi.org/10.1016/j.archger.2019.103934

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun