Mohon tunggu...
Indah Permatasari Cahyaputri
Indah Permatasari Cahyaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester Dua Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang senang akan sesuatu yang terstruktur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Memiliki Social Support untuk Diri Sendiri

3 Juli 2022   20:43 Diperbarui: 3 Juli 2022   21:05 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika nantinya kita beranjak dewasa serta berusia lansia, kita juga akan membutuhkan social support. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wu & Sheng (2019), menunjukkan hasil bahwa social support berpengaruh terhadap penuaan yang sehat. 

Hal ini ditunjukkan dengan relasi social support yang akan memberikan promosi terkait kesehatan, dan mengajarkan mengenai efikasi diri, yang nantinya akan berdampak pada penuaan yang sehat serta sukses.

Social support akan membantu kita mencapai kesehjateraan dalam hidup. Dengan bantuan social support, seorang individu bisa mencapai tahap psychological well-being atau keadaan dimana kondisi psikologisnya sejahtera. 

Ketika individu sedang dalam fase memiliki kecemasan dan kekhawatiran yang berlebih terhadap dirinya sendiri, hal ini bisa disebut dengan rendahnya tingkat psikologis pada diri individu. 

Keadaan ini bisa ditingkatkan lagi dengan keberadaan dan peran social support di sisi individu, baik itu social support dari kelompok primer, sekunder, maupun dari media sosial.

Individu tidak harus memiliki social support dari setiap lingkup atau setiap media sosial yang ada. Individu cukup memiliki social support yang membuatnya nyaman untuk berbagi cerita dan keluh kesah, meskipun itu hanya segelintir orang atau bahkan hanya satu orang. 

Dengan hanya memiliki satu social support, bisa berdampak banyak terhadap diri individu sendiri. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mencari social support karena social support akan membawa banyak manfaat.

Referensi:
Gable, S. L., & Bedrov, A. (2022). Social isolation and social support in good times and bad times. Current Opinion in Psychology, 44, 89--93. https://doi.org/10.1016/j.copsyc.2021.08.027
Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan Latifah Nur Ahyani. Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1), 21--31.
Thoits, P. A. (2011). Mechanisms linking social ties and support to physical and mental health. Journal of Health and Social Behavior, 52(2), 145--161. https://doi.org/10.1177/0022146510395592
Winata, P. P., Yusri, & Syahniar. (2017). PROSIDING|Semarak 50 Tahun Jurusan BK FIP UNP Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kepercayaan Diri Remaja.
Wu, F., & Sheng, Y. (2019). Social support network, social support, self-efficacy, health-promoting behavior and healthy aging among older adults: A pathway analysis. Archives of Gerontology and Geriatrics, 85. https://doi.org/10.1016/j.archger.2019.103934

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun