Mohon tunggu...
Pbpd
Pbpd Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memenuhi tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan Program Pendidikan yang Lebih Baik dengan Antropologi Pendidikan

11 Desember 2023   18:35 Diperbarui: 11 Desember 2023   18:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara harfiah dari bahasa Yunani kata antropos berarti "manusia" dan logos berarti "studi" jadi antropologi adalah suatu disiplin berdasarkan rasa ingin mempelajari tentang bagaimana cara suatu individu memahami tentang manusia dengan berbagai falsafah dan tata cara kehidupannya.Sehingga ilmu antropologi dapat disederhanakan sebagai sebuah kajian ilmu yang mempelajari tentang proses perubahan kehidupan manusia dengan berbagai keanekaragamannya, baik itu pola antropologi pendidikan yaitu teori-teori serta metode-metode tentang pengetahuan yang berhubungan dengan kebutuhan manusia dan masyarakat sehingga meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan.

Di era globalisasi ini, pendidikan di Indonesia berada pada kondisi yang bertentangan jauh dengan nilai-nilai dan unsur kebudayaan yang ada di dalam masyarakat saat ini. Pendidikan seharusnya membekali manusia tersebut dengan pengetahuan yang positif dan berguna bagi keberlangsungan hidupnya baik secara praktis maupun subtantif. Namun, disisi lain terdapat berbagai macam kendala dalam dunia pendidikan akibat pengaruh dari kepentingan-kepentingan ekonomi, sosial, politik dan lain-lain yang selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Maka dari itu pendidikan antropologi di Indonesia sangat dibutuhkan guna mengarahkan program pendidikan ke arah yang lebih baik.

Pada dasarnya pendidikan antropologi mengarahkan manusia pada usaha-usaha pengembangan ke arah sasaran-sasaran yang lebih substansial dikarenakan adanya konflik-konflik internal dalam dunia pendidikan yang saat ini berjalan tidak seimbang. Peserta didik diarahkan dan diberi kesempatan untuk mengembangkan daya apresisasi, empati dan pengetahuannya dengan berbagai hal yang dipelajari dari pengalaman hidupnya, dengan cara awal yaitu melakukan pendekatan partisipatoris kepada peserta didik agar dapat menjangkau pengetahuannya dan identitasnya yang sedang mengalami perubahan, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik bersifat apresiatif yaitu penemuan eksistensi manusia itu sendiri.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam implikasi antropologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu:

1.Kebutuhan belajar masyarakat

Memperhatikan masyarakat sebagai sumber informasi merupakan hal penting dalam indentifikasi kebutuhan belajar masyrakat.

2.Perlibatan partisipasi masyarakat setempat

Warga masyarakat wajib terlibat dan menjadi sasaran didik dalam semua kegiatan pendidikan. Dimulai dari menyusun dan merancang kurikulum, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, menentukan dan menunjuk narasumber yang akan menjadi pemateri dalam proses belajar, serta juga terlibat dalam penilaian hasil belajar. Pada hakikatnya, didalam masyarakat akan sangat merasa senang jika dilibatkan dalam kegiatan pendidikan dan dengan suka rela akan menyumbang atau membantu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan.

3.Pemberian pendidikan kecakapan hidup

Ini merupakan pendidikan dalam bentuk pemberian keterampilan dan kemampuan dasar pendukung profesional, membaca, menulis, berhitung, memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi.(Koentjaraningrat, 1990)

Sementara itu, falsafah antropologi dalam pengembangan kurikulum pendidikan sehendaknya memberikan muatan bagi peserta didik sebagai individu religius, unik dan bernilai, melakukan perbuatan-perbuatan yang positif, memiliki rasa solidaritas dan pengabdian kepada masyarakat (Karnawati & Widodo, 2019).

Dengan demikian, landasan antropologi diupayakan agar terkoneksi dalam konstruksi kurikulum agar dapat mendukung peserta didik dalam pembentukan karakter dan pemahaman multikulturalisme dalam proses pembelajaran, sehingga menciptakan output peserta didik yang memiliki integritas dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Antropologi pendidikan diarahkan agar mampu menyiapkan lulusan peserta didik yang mampu berdaya saing secara global. Upaya peningkatan kualitas SDM dapat dibangun melalui pendidikan yang berkualitas, harapannya agar menciptkan SDM yang profesional dan berkualitas di pasar industri nantinya. Pemerintah hendaknya mengkaji bebagai upaya strategis dalam perbaikan bidang pendidikan untuk mengembangkan daya saing. Pendidikan seharusnya juga membawa kesadaran dalam berperilaku moral agar mencerminkan produktifitas dalam bermasyarakat. Senada dengan apa yang dipaparkan Presiden RI dalam program Revolusi Mental dalam bidang pendidikan sebagai pembentukan karakter dan peningkatan kualitas diri dalam aspek akademis, kualitas kurikulum, kualitas sekolah dan pendidikan (Ninsiana, 2016).

Sehingga diharapkan kepala sekolah, guru, dan para akademisi lainnya menyadari akan pentingnya landasan antropologi dalam pendidikan beserta implikasinya. Dimana proses perkembangan suatu lembaga pendidikan, sangat erat hubungannya dengan latar kemajuan dan keterampilan akan sumber daya masyarakat sekitar lembaga pendidikan tersebut. Apabila mengabaikan landasan antropologi sama dengan mencabut peserta didik dari latar belakang budaya kehidupannya. Karena melalui landasan antropologi pendidikan inilah cara pendidikan dalam mewariskan sistem nilai-nilai latar belakang budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun