Pada hari Selasa (15/06/2021) Kelompok KKN Universitas Negeri Malang Desa Tulungrejo mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara sosialisasi mengenai eco enzyme, yang diadakan oleh kelompok Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK) Desa Tulungrejo. Sosialisasi eco enzyme dilaksanakan di kediaman Ibu Qonit selaku anggota PKK Desa Tulungrejo.
Acara ini mengangkat tema "siap berbagi untuk bumi dan kemanusiaan bersama kita". Acara dihadiri oleh Ibu Gung Endah selaku pemateri, Ibu Ngesti Suliyono selaku Ibu Kepala Desa Tulungrejo, kelompok PKK, dan para Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang.Â
Sosialisasi ini dilaksanakan untuk memperkenalkan eco enzyme kepada masyarakat dan untuk upaya pengurangan serta pemanfaatan sampah organik di Desa Tulungrejo. "Semoga sosialisasi dan launching eco enzyme ini dapat memberikan pengenalan, pelatihan, dan solusi kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan dan mengurangi limbah serta dapat bermanfaat bagi lingkungan", ujar Ibu Ngesti kepada peserta sosialisasi.
"Sebenarnya eco enzyme ini merupakan salah satu inovasi untuk mengurangi sampah, mengingat limbah sampah yang dihasilkan manusia semakin meningkat setiap harinya", ujar Gung Endah.Â
Eco enzyme merupakan hasil fermentasi dari limbah-limbah organik seperti sayur mayur, buah-buahan, dan bunga atau daun-daunan. Fermentasi eco enzyme merupakan hasil campuran dari molase (limbah gula), bahan organik, dan air dengan perbandingan 1:3:10, dengan waktu fermentasi selama 3 bulan.Â
Fermentasi bisa dilakukan 2 kali, fermentasi pertama untuk pembuatan eco enzyme dan fermentasi kedua untuk menambah aroma selama 1 bulan. Untuk menambah aroma eco enzyme bahan organik yang dapat digunakan seperti eucalyptus, kenanga, kulit jeruk, rosemary, dan bahan lain yang dapat mengeluarkan aroma. Eco enzyme berwujud larutan dengan warna coklat gelap dan berupa endapan yang memiliki aroma khas sesuai dengan bahan campuran yang digunakan.
Adapun langkah-langkah pembuatan eco enzyme adalah sebagai berikut:
- Mempersiapkan bahan organik, molase, air dan wadah.
- Tuang semua bahan ke dalam wadah yang telah disiapkan, dengan perbandingan 1 liter molase, 3 kg bahan organik, dan 10 liter air.
- Setelah semua bahan tercampur tutup rapat wadah, apabila perlu menggunakan plastik lebih rapat.
- Simpan eco enzyme di tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan.
- Periksa selalu fermentasi eco enzyme secara rutin, karena terkadang ada lapisan putih di permukaan larutan. Untuk menghilangkannya bisa menambahkan gula kemudian diaduk dan ditutup rapat kembali.
- Fermentasi dilakukan selama 3 bulan.
- Untuk menambah aroma bisa ditambahkan bahan organik lain (yang mengeluarkan aroma) dan difermentasi kembali selama 1 bulan.
- Menetralisir udara atau kaitannya untuk mengatasi polusi udara karena eco enzyme dapat mengikat
- Mengurangi limbah rumah tangga, gas metana yang disebabkan oleh sampah organik serta ramah lingkungan.
- Larutannya dapat digunakan sebagai pestisida, pembersih rumah, antiseptik, dan perawatan tubuh, sementara endapannya bisa digunakan untuk pupuk tanaman.
Pertanyaan yang sering muncul adalah "kalau eco enzyme banyak manfaatnya, kenapa tidak diproduksi masal kemudian diperjualbelikan saja?", Gung Endah mengatakan, "Dr. Rosukon Poompanvong mengenalkan eco enzyme tanpa pamrih dan sukarela, oleh karena itu kita hendaknya bisa mengamalkan ilmu yang telah beliau berikan, selain itu eco enzyme kan tujuannya juga untuk mengurangi sampah, kalau diproduksi dan diperjualbelikan maka orang-orang akan memilih untuk membelinya bukan membuat".