Mohon tunggu...
Oktavianus Daluamang Payong
Oktavianus Daluamang Payong Mohon Tunggu... Dosen

Menulis adalah merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola: Saatnya Menumbuhkan Eksistensi Indonesia di Mata Dunia

15 April 2024   22:16 Diperbarui: 16 April 2024   09:20 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pro Legal News ID

Perlahan namun pasti, sepak bola Indonesia mulai mengalami kemajuan. Kemenangan beruntun Indonesia versus Vietnam dalam laga kualifikasi piala dunia 2026 menjadikan Indonesia sebagai tim yang tidak boleh dianggap remeh. Kemenangan yang diraih bukan hanya sekedar angka melainkan sebagai sarana untuk menumbuhkan eksistensi sepak bola Indonesia di mata dunia.

Kemenangan yang mempertebal dominasi Indonesia atas "Pasukan Bintang Emas" itu disambut dengan begitu sukacita oleh masyarakat. Pencapaian ini memang belum berarti apa-apa karena jalan Indonesia menuju putaran final Piala Dunia masih sangat jauh dan berliku. Akan tetapi, kemenangan ini menyiratkan secercah harapan terhadap prestasi timnas (Kompas.id/27/03/2024).

Selama ini, prestasi timnas Indonesia terus berkutat di kawasan Asia Tenggara. Kini, dengan tiga kemenangan beruntun atas Vietnam, tembok yang selalu menjadi momok, sudah selayaknya itu menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas timnas ke level yang lebih tinggi. 

Setelah timnas senior meraih hasil positif, dapatkan Timnas U23 berhasil memperoleh hasil positif serupa ? sebentar lagi pertandingan piala afc u23 akan segera digelar. Malam ini Indonesia akan berhadapan dengan tuan rumah Qatar. Indonesia masuk di grup A bersama Australia, Yordania dan Qatar. Meskipun berada di grup dengan negara yang sudah maju sepak bolnya timnas harus tetap optimis. Ini harus menjadi pembuktian bahwa sepak bola Indonesia saat ini tidak lagi dipandang sebelah mata. 

Pertanyaan sederhana, bagaimana peran sepak bola dalam meningkatkan eksistensi Indonesia di mata dunia ?

Eksistensi Sepak Bola Indonesia

Eksistensi mengacu pada pemahaman tentang bagaimana sesuatu, baik itu individu, kelompok, atau negara, memperoleh makna atau keberadaan di dunia. Max Weber (awal abad 20) menekankan bagaimana eksistensi suatu negara diperoleh. Dalam karyanya, Weber mengembangkan konsep legitimasi kekuasaan dan mengeksplorasi bagaimana negara memperoleh dan mempertahankan otoritasnya. 

Eksistensi negara berkaitan dengan bagaimana negara memperoleh keberadaannya dan bagaimana negara tersebut mempertahankan eksistensinya di kancah internasional. Meliputi pertimbangan politik, ekonomi, militer, dan budaya yang mempengaruhi keberadaan dan stabilitas suatu negara. Salah satunya adalah melalui sepak bola. Misalnya Brasil dikenal sebagai negara yang paling banyak memenangkan piala dunia yakni sebanyak delapan kali. 

Sepak bola membawa dampak bagi eksistensi dan perdamaian, seperti kasus yang terjadi pada piala dunia tahun 2002 ketika Didier Drogba, seorang striker, legendaris Pantai Gading dan klub Inggris Chelsea, berhasil membawa timnya menuju Piala Dunia 2006. Namun, mimpi Drogba dan tim nyaris kandas akibat negaranya yang terlilit perang saudara sejak 2002.

Dalam sebuah konferensi pers, Drogba mengajak rekan setimnya untuk memohon kepada para pihak yang berseteru untuk paling tidak berdamai sejenak. Pihak militer dan pemberontak yang tersentuh pun sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Meskipun akhirnya gencatan senjata berakhir dan perang berlanjut, apa yang dilakukan oleh Drogba dan tim menunjukkan bahwa negara yang cerai-berai pun bisa bersatu melalui sepak bola (Kompas.id/3/04/2023).

Sama halnya dengan Indonesia, untuk menumbuhkan eksistensi maka yang diperlukan  adalah meraih kemenangan dalam semua pertandingan. Bukan berarti ketika kalah lalu eksistensi Indonesia di mata dunia menjadi rendah. Kemenangan buka satu satunya cara untuk meningkatkan eksistensi.

Bertanding secara fair, menjadikan sepak bola sebagai sarana memupuk persaudaraan, sepak bola sebagai bagian dari meningkatkan rasa nasionalisme, menyatukan masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri merupakan beberapa sarana yang dapat meningkatkan eksistensi suatu negara.

Sepak bola memang memiliki potensi besar untuk meningkatkan eksistensi dan citra suatu negara di mata dunia. Bagi Indonesia, sepak bola bisa menjadi salah satu media untuk memperkenalkan budaya, tradisi, serta potensi pariwisata dan ekonomi negara kepada dunia internasional.

Pertandingan dalam piala afc u23 ini menjadi bagian dari pembuktian eksistensi sepak bola Indonesia di mata dunia. Tidak semua negara di Asia Tenggara yang mengikuti turnamen ini. Ini merupakan pembuktian bahwa Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan. 

Sejalan dengan pandangan  Weber bahwa eksistensi negara berkaitan dengan bagaimana negara memperoleh keberadaannya dan bagaimana negara tersebut mempertahankan eksistensinya di kancah internasional maka Indonesia bisa membuktikan ini dalam sepak bola. Pemain timnas Indonesia yang rata rata berusia muda menjadi perbincangan publik dunia. Ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam membina kaum muda agar sepak bola Indonesia semakin maju di masa yang akan datang.

Sepak bola memberikan kontribusi besar dalam pemahaman kita tentang bagaimana negara-negara modern memperoleh dan mempertahankan kekuasaannya.

Dengan demikian peran sepak bola dalam meningkatkan eksistensi di mata dunia adalah di dalam sepak bola memuat pengenalan budaya dan identitas nasional; sebagai media promosi; pembangunan infrastruktur; adanya pertukaran budaya dan peningkatan prestasi. Sepak bola salah  adalah sarana pemersatu bangsa paling sederhana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun