Menurut peneliti dari Sekolah Ekonomi Demokrasi (Hendro Sangkoyo 2022), panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan memang memiliki emisi karbon yang rendah. Namun, sumber energi ini tetap bermasalah bila aktivitas pertambangan dilakukan dengan cara membongkar wilayah esensial dan merugikan masyarakat sekitar.
Masyarakat kerap disalahkan karena menghambat kemajuan industri pertambangan panas Bumi. Padahal, bila dari pandangan masyarakat kampung, industrilah yang mengganggu karena mereka tidak pernah memberikan izin.
Dampak Buruk Geothermal Bagi Mata Air
Berdasarkan isi video yang dipublikasikan oleh kanal Youtube "Indonesia Baru" dengan judul Barang panas menampilkan dampak buruk yang disebabkan oleh pengadaan geothermal di beberapa wilayah secara khusus di kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.Â
Dalam video tersebut menggambarkan masyarakat menolak keberlanjutan pembangunan geotermal karena beberapa titik mata air yang selama ini menjadi sumber debitnya berkurang dan bahkan sampai mengering.
Selain itu, hal pertanian dan perkebunan masyarakat pun menurun drastis. Kopi yang biasanya bisa dipanen berton-ton dalam setahun, beberapa tahun terakhir tidak lagi ada hasil. Kondisi ini hampir terjadi si wilayah yang ada pembangkit listrik panas buminya.Â
Karena geothermal masyarakat yang sebelumnya hidup sejahtera harus berderai air mata karena harus kehilangan mata air sampai pada kehilangan mata pencaharian.
 Dr. Susan Petty. Dr. Petty adalah seorang geofisikawan dan insinyur geologi yang telah melakukan penelitian yang luas tentang pengembangan energi geotermal dan dampaknya terhadap lingkungan. Menurutnya berikut adalah beberapa dampak negatif geotermal bagi kualitas mata air.Â
Pertama penurunan tingkat air, Pengembangan pembangkit listrik geothermal biasanya melibatkan pengambilan fluida panas dari dalam bumi untuk menghasilkan uap yang akan menggerakkan turbin generator. Pemindahan fluida panas ini dapat mengakibatkan penurunan tingkat air dalam mata air yang terdekat.
Lebih lanjut, perubahan kualitas air, pengambilan fluida panas dari reservoar geothermal juga dapat mempengaruhi kualitas air di sekitarnya. Proses ekstraksi ini bisa memperkenalkan mineral atau zat kimia tertentu ke dalam air, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi ekosistem air setempat.Â
Selain itu geotermal mengakibatkan perubahan suhu air, penggunaan energi geothermal dapat menyebabkan perubahan suhu air di sekitarnya. Hal ini bisa berdampak pada organisme hidup dalam mata air yang memiliki sensitivitas terhadap suhu air.Â