Mohon tunggu...
Oktavianus Daluamang Payong
Oktavianus Daluamang Payong Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menulis adalah merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Bank Sampah: Alternatif Penanganan Masalah Sampah di Bulan Ramadan

26 Maret 2024   13:05 Diperbarui: 2 April 2024   01:28 2194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah masih menjadi masalah laten di Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, Indonesia termasuk negara dengan produksi sampah terbesar di dunia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat penduduk Indonesia memproduksi 69,2 juta ton timbunan sampah nasional tahun 2022. hingga tahun 2023 (Kompas.id/29/11/2023). 

Di berbagai kota besar terjadi peningkatan volume sampah yang signifikan. Kota Medan, Samarinda, Makassar, Denpasar, Surabaya, dan Jakarta menjadi penyumbang sampah terbesar. Jenis sampah di enam kota tersebut didominasi oleh kemasan atau serpihan plastik yang sulit diolah, kurang bernilai ekonomi, dan mudah tercecer. 

Selain itu saat ini umat Islam tengah menjalankan bulan Ramadan. Bulan di mana para pedagang atau UMKM serta para pemburu takjil berkumpul di saat menjelang waktu buka puasa. Dengan demikian volume sampah akan terus meningkat selama bulan ini.

Masalah ini jika terus dibiarkan maka akan berdampak besar terhadap lingkungan. Maka yang perlu dikritisi saat ini adalah bagaimana menyelamatkan bangsa dari darurat sampah? Adakah alternatif yang ditawarkan.

Apa itu Bank Sampah?

Bank sampah bukan menjadi hal baru di Indonesia. Namun dengan kondisi saat ini Bank sampah menjadi salah satu alternatif kelola sampah.

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. 

Bank sampah bukan sekedar sampah dikumpul pada satu tempat lalu didaur ulang, melainkan bank sampah menjadi sumber pemberdayaan masyarakat. Baik pemberdayaan sosial maupun pemberdayaan ekonomi.

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat 'berkawan' dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.

Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat (DLH/15/10/2019)

Lantas bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan, bagaimana penerapan mekanisme bank sampah? Sejatinya volume sampah terbanyak dilahirkan dari kota. Maka di setiap kota perlu adanya bank sampah utama, layaknya bank pada umunya yang mengakomodasi sampah-sampah dari setiap wilayah.

Bahkan selama bulan Ramadan perlu ada stan khusus di setiap kota yang dapat menampung sampah sisa makanan atau kemasan dari para pemburu takjil.

Bank Sampah: Inovasi Penting untuk Kebersihan Lingkungan  

Bank sampah telah menjadi salah satu inovasi yang sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Konsep ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi lingkungan secara keseluruhan. berikut beberapa manfaat apabila bank sampah itu benar-benar dijalankan oleh semua daerah di Indonesia.

Pertama, Pengurangan sampah: Salah satu manfaat utama dari bank sampah adalah pengurangan jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan.

Dengan memberikan insentif kepada masyarakat untuk menukar sampah yang mereka kumpulkan dengan barang atau uang, bank sampah mendorong orang untuk mendaur ulang dan memanfaatkan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan.

Hal ini mengurangi jumlah sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir atau mencemari lingkungan. 

Kedua, Edukasi Lingkungan: Bank sampah juga merupakan platform yang efektif untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Melalui program-program pendidikan dan kesadaran lingkungan yang diselenggarakan oleh bank sampah, masyarakat dapat belajar tentang pentingnya membuang sampah dengan benar, melakukan daur ulang, dan mengurangi konsumsi yang berlebihan. Edukasi ini membantu mengubah perilaku masyarakat menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. 

Ketiga, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Selain memberikan manfaat lingkungan, bank sampah juga membantu dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dengan menukarkan sampah yang mereka kumpulkan dengan uang atau barang-barang kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari usaha mereka dalam menjaga lingkungan.

Hal ini juga dapat meningkatkan kesadaran akan nilai ekonomi dari sampah yang sering kali dianggap sebagai limbah. 

Keempat, Dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan, bank sampah membantu dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Sampah-sampah yang biasanya berakhir di sungai, laut, atau tempat pembuangan sampah ilegal dapat dikurangi melalui program bank sampah.

Dengan demikian, bank sampah berperan dalam menjaga kebersihan air, udara, dan tanah, serta melindungi keanekaragaman hayati. 

Kelima, Mengurangi Pencemaran Lingkungan: Secara keseluruhan, bank sampah memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dengan mengurangi sampah, meningkatkan kesadaran lingkungan, dan memberdayakan ekonomi masyarakat, bank sampah membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi saat ini dan masa depan.

Bank sampah adalah inovasi yang sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Melalui program-programnya, bank sampah tidak hanya membantu dalam pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan manfaat edukasi, ekonomi, dan lingkungan yang besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. 

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk terus mendukung dan mengembangkan bank sampah sebagai bagian dari upaya bersama dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.

Bank sampah harus menjadi gerakan bersama semua masyarakat baik yang ada di pelosok desa sampai di perkotaan. Bank sampah bisa diperkuat oleh Peraturan desa atau Peraturan Daerah sehingga bisa mengatur semua masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun