Mohon tunggu...
Danang Setiawan
Danang Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anggota komunitas Alam Lejar Bhumi Immaculata / Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata

Mahasiswa fakultas psikologi di Unika Soegijapranata Semarang. Aktif dalam mengenalkan Ecoenzyme dan mengadakan pelatihan pembuatan ecoenzyme beserta turunannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengubah Mindset "Orak Mumpluk, Orak Resik" dengan Beralih ke Detergen Berbasis Ecoenzyme yang Ramah Lingkungan

22 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 22 Juni 2024   13:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk turunan Ecoenzyme yang diolah menjadi detergen cair (Dok. pribadi)

Masyarakat Indonesia sering kali terjebak dalam pola pikir "orak mumpluk, orak resik", yang berarti "tidak berbusa, tidak bersih". Pola pikir ini terbentuk dari kebiasaan menggunakan detergen konvensional yang menghasilkan banyak busa. Padahal, banyaknya busa bukanlah indikator kebersihan yang sebenarnya. Busa yang melimpah sering kali dihasilkan oleh bahan kimia yang keras, yang tidak hanya berdampak buruk pada pakaian, tetapi juga pada kesehatan kita dan lingkungan.

Dampak Negatif Detergen Konvensional

Detergen konvensional umumnya mengandung bahan kimia seperti fosfat, surfaktan, dan pemutih optik yang berbahaya. Bahan-bahan ini tidak hanya merusak serat pakaian, tetapi juga berkontribusi terhadap polusi air. Ketika limbah detergen masuk ke saluran air, mereka bisa mengganggu ekosistem air, meracuni ikan, dan mengganggu keseimbangan alam. Selain itu, residu bahan kimia ini bisa tertinggal di pakaian dan menyebabkan iritasi kulit.

Ecoenzyme: Solusi Ramah Lingkungan

Ecoenzyme merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik, seperti kulit buah dan sayuran, dengan gula dan air. Proses fermentasi ini menghasilkan enzim alami yang efektif dalam membersihkan kotoran dan noda. Berikut beberapa keuntungan menggunakan ecoenzyme sebagai detergen:

  • Ramah Lingkungan: Tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang merusak lingkungan. Ecoenzyme terurai secara alami tanpa meninggalkan residu beracun.
  • Hemat Biaya: Bahan baku ecoenzyme mudah ditemukan dan murah, seringkali merupakan limbah dapur yang biasanya dibuang.
  • Aman untuk Kesehatan: Tidak menyebabkan iritasi kulit atau masalah kesehatan lainnya karena tidak mengandung bahan kimia keras.
  • Efektif Membersihkan: Meskipun tidak menghasilkan busa berlimpah, ecoenzyme mampu menghilangkan kotoran dan noda dengan efektif berkat kandungan enzim alaminya.
    Produk turunan Ecoenzyme yang diolah menjadi detergen cair (Dok. pribadi)
    Produk turunan Ecoenzyme yang diolah menjadi detergen cair (Dok. pribadi)

Langkah Beralih ke Detergen Ecoenzyme

Beberapa langkah untuk dapat beralih menggunakan detergen konvesional ke detergen berbasis ecoenzyme antara lain:

  • Edukasi dan Sosialisasi: Langkah pertama adalah mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif detergen konvensional dan manfaat ecoenzyme. Kampanye melalui media sosial, seminar, dan workshop dapat menjadi cara efektif untuk menjangkau masyarakat luas.
  • Produksi Sendiri: Memberikan pelatihan kepada masyarakat cara membuat ecoenzyme sendiri di rumah. Prosesnya cukup sederhana dan bisa dilakukan dengan bahan yang mudah ditemukan.
  • Kerjasama dengan Komunitas: Libatkan komunitas lokal dan organisasi lingkungan untuk mempromosikan penggunaan ecoenzyme. Kolaborasi ini dapat membantu mempercepat perubahan mindset dan adopsi ecoenzyme secara luas.
  • Uji Coba dan Testimoni: Ajak masyarakat untuk mencoba menggunakan ecoenzyme dan bagikan testimoni positif mereka. Pengalaman langsung sering kali menjadi cara yang paling efektif untuk mengubah pola pikir.

Kesimpulan

Mengubah mindset "orak mumpluk, orak resik" memang tidak mudah, tetapi sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan dan kesehatan kita. Beralih ke detergen berbasis ecoenzyme adalah langkah konkret yang bisa kita ambil untuk mengurangi dampak negatif detergen konvensional. Mari ubah mindset "orak mumpluk, orak resik" menjadi "resik lan lestari" (bersih dan lestari), demi masa depan yang lebih hijau dan sehat. Kebersihan tidak harus merusak alam, kita bisa menjaga keduanya dengan bijak dan bertanggung jawab. Mari kita mulai perubahan ini dari diri kita sendiri dan jadilah bagian dari solusi, bukan masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun