Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Atasi Keseringan Lupa dengan 3 Tips Ini!

22 Juni 2021   15:56 Diperbarui: 2 Juli 2021   07:46 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dengan cara seperti ini, otak akan menghapus informasi yang tidak pernah dipakai dan mengganti dengan informasi yang baru dan lebih bermanfaat. 

Oleh karena itu kita perlu membaca lagi jika akan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan daya ingat. Kita harus menyadari bahwa kemampuan otak kita terbatas dalam mengingat informasi apalagi usia semakin menua. Biasanya jika usia semakin tua daya ingat semakin berkurang tetapi daya analisis semakin tajam. 

Beda dengan usia anak-anak, mereka cepat hafal informasi-informasi yang diterima. Jangan heran jika anak-anak hafal ikan-iklan di televisi selain mereka sering mendengarnya iklannya juga cukup menarik.

Apabila Anda baru pertama menggunakan salah satu aplikasi mungkin kita lupa langkah-langkahnya, jika sudah terbiasa memakainya pasti lancar dan hafal langkah-langkahnya. 

Agar materi mudah dikuasai oleh siswa atau mahasiswa pengajar biasanya selalu mengulang-ulang materi yang telah diajarkan. 

Dalam mengajar sering pengajar memakai prinsip spiral, jika mengajar materi C, perlu review materi B dan materi A tujuannya agar materi sebelumnya tidak dilupakan. Agar tidak lupa kita sebaiknya membaca materi atau menyusun point-point pengingat sebelum presentasi di depan publik.

3. Pengamatan kurang cermat dan lengkap

Ketika saya salah mencari rumah yang bertuknya relatif sama ternyata penyebabnya adalah kurangnya identifikasi karakteristik rumah tersebut. 

Demikian juga ketika saya ketemu teman lama dan salah menyebut namanya penyebabnya adalah postur tubuhnya mirip dengan teman yang lain. 

Secara teori informasi yang telah lama disimpan di otak mulai cenderung terlupakan apalagi tanda-tandanya kurang lengkap (weak associative clues). 

Agar terhindar dari masalah seperti ini kita perlu cermat mengdentifikasi objek yang akan kita tuju. Misalnya, rumahnya di depan masjid berpagar besi catnya hijau dan ciri-ciri lain yang membedakan dengan rumah berdekatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun