Ilustrasi berkebun (Sumber:freepik)
Libur telah tiba
Libur telah tiba
Libur telah tiba
Hore! Hore! Hore!
Simpan tas dan bukumu
Lupakan keluh kesahmu
Kompasianer masih ingat penggalan lirik lagu Libur telah tiba? Lagu yang dikarang oleh A.T Mahmud dan dinyanyikan oleh Tasya Karmila atau sering dipanggil Tasya  sangat terkenal pada tahun 2000 an. Jika kita sekarang berusia 50  tahun lebih pasti masih ingat anak kita menirukan Tasya nyanyi di depan televisi dengan lincahnya. Atau Anda sekarang  berusia sekitar 30 tahun ya seusia Tasya?Â
Mungkin masih ingat menirukan penyanyi cilik yang lincah. Sekitar minggu ketiga  bulan Juni tahun 2021 semua sekolah akan menyambut libur kenaikan kelas yang masih dalam suasana pandemi Covid-19. "Lupakan keluh kesahmu" zaman dulu saja anak-anak sudah berkeluh kesah dalam menempuh pelajaran di sekolah apalagi sekarang beban tugasnya tambah berat akibat Covid-19 memang perlu dilupakan sejenak.Â
Ketika belum ada pandemi Covid  19 anak-anak biasanya diajak berlibur ke luar kota oleh orang tua. Saat ini tidak mungkin mengajak anak berlibur. Libur kenaikan kelas sekitar 3 minggu orangtua perlu menyusun rencana agar anak-anak tidak bosan di rumah. Meskipun selama ini anak-anak sudah belajar di rumah hampir 2 tahun jangan tambah beban lagi selama liburan ini.Â
Biarkan anak-anak menikmati liburan dengan aktivitas yang mendidik dan tetap sesuai dengan protokol kesehatan. Sayangnya, liburan kali ini dibarengi dengan meningkatnya jumlah orang yang terpapar Covid-19 pasca libur Idul Fitri. Untuk itu orang tua perlu hati-hati dalam menyusun aktivitas liburan anak. Yang penting anak senang tetapi tetap sehat dan semangat. Ada beberapa kegiatan yang bisa digunakan sebagai alternatif mengisi liburan panjang, di antarnya.
1. Membeli buku sebagai hadiah
Kegiatan membeli buku bisa dianggap sebagai hadiah kenaikan kelas sekaligus mengajak anak untuk gemar membaca. Pembelian buku disesuaikan dengan usia anak bisa juga buku mewarnai untuk anak TK. Sebaiknya pembelian buku sudah direncanakan lebih dulu kira-kira buku apa yang akan dibeli dan daftar buku dan harganya kita bisa buka internet. Jika perencanaan pembelian buku sudah ada akan mengurangi waktu berada di toko buku karena masih pandemi Covid-19.  Pilihlah waktu yang tepat untuk mengunjungi toko buku, biasanya jam 13.00 sd 14.00 pembeli tidak begitu banyak, tetapi pagi hari dan sore hari jumlah pengunjung meningkat. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan pembeli yang berada di toko  buku.
2. Mengikuti kursus online.
Pada masa pandemi Covid 19 banyak kursus yang membuka program kursus online. Lembaga kursus memang perlu membuka kursus online sebagai pengganti kursus tatap muka. Dengan membuka kursus online bisa menutup biaya operasional lembaga tersebut. Banyak program yang ditawarkan seperti bahasa Inggris, komputer, melukis, musik. Pilihlah program yang mudah dan bisa disampaikan lewat online dan hindari kegiatan tatap muka. Mengikuti kursus online ini sebagai alternatif  karena jika hampir 1 bulan anak tidak ada kegiatan mengakibatkan bosan.
Saat ini memilih kegiatan untuk anak juga sulit akibat pandemi Covid 19. Jika tidak ada kegiatan biasanya anak hanya main HP dan game maupun nonton televisi. Â Jika hal ini dilakukan anak tersu-menerus tentu saja akan merusak kesehatan mata. Membiarkan anak-anak bermain dengan teman-temannya di sekitar rumah juga beresiko karena kita tidak tahu kondisi kesehatan mereka. Bicarakan kepada anak sebelum mengikuti kursus sebab jika anak tidak senang justru malah membuat anak semakin tertekan. Sarankan untuk mengikuti kursus sesuai dengan bakatnya. Â Dengan demikian bakat anak bisa berkembang secara optimal pada waktu liburan ini.
3. Mengajak anak berkebun
Bukan berarti hanya untuk keluarga yang rumahnya memiliki lahan luas, sekarang dengan lahan sempit pun kita bisa berkebun. Mungkin masih banyak yang memandang sebelah mata tentang kegiatan berkebun khususnya bagi anak. Kegiatan yang menjijikan, kotor dan menyita waktu. Padahal kegitan ini sangat bermanfaat bagi anak.Â
Pertama jika anak masih kecil berkebun dapat melatih perkembangan kemampuan motorik. Cara memegang peralatan berkebun dan cara menanam bunga atau sayuran merupakan motoric yang bermanfaat bagi anak. Kedua, berkebun juga melatih tanggung jawab dan kesabaran. Artinya tugas berkebun harus selesai dan perlu dikerjakan dengan hati-hati. Ketiga, berkebun dapat melatih anak menjaga lingkungan. Jika halaman rumah nampak asri dan teduh menyebabkan suasana nyaman dan udara jadi bersih.
Sebenarnya masih banyak kegiatan yang dapat dimanfaatkan anak pada masa liburan. Namun demikian pada masa pandemi Covid-19, orangtua harus hati-hati dalam menentukan kegiatan. Yang paling penting dalam memilih aktivitas harus mempertimbangkan segi manfaat bagi anak dan mematuhi protokol kesehatan.
Semoga bermanfaat.
Pati, 14 Juni 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H