Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dari Gagasan ke Tulisan: Tips Menulis untuk Pemula

6 Juni 2021   20:16 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:29 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang menulis (Sumber:istock)

                                                                                                

Kita sudah cukup lama belajar menulis dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) jika dihitung sih sudah 12 tahun, cukup lama bukan? Namun kita masih saja  mengalami kesulitan jika diminta untuk menulis. Hal ini tidak saja dialami oleh kaum awam justru kaum professional seperti guru dan dosen juga mengalami hal yang sama. Masih banyak  guru dan dosen mengeluh karena tugas-tugas yang berkaitan dengan tulis menulis belum juga selesai. Apalagi tuntutan  menyusn makalah ilmiah seperti laporan hasil penelitian sebagai salah satu prasyarat bagi guru untuk naik pangkat sehingga kemampuan menulis sebagai suatu kewajiban.

Pengalaman penulis ketika mengadakan pelatihan penelitian tindakan sekolah (PTK) khususnya menyusun laporan hasil penelitian bagi para guru sangat berkesan. Para guru penuh semangat mengikuti pelatihan agar mereka mampu melakukan penelitian dan menyusun laporannya. Sayangnya, ketika beberapa bulan sudah waktunya menyusn laporan PTK dan saya tanya,"

Sudah selesai laporan PTK nya bu?" dengan agak malu-malu ibu tersebut menjawab, " Maaf pak belum selesai, keinginan menulis selalu ada tapi ketika mulai baru dapat 1 halaman berhenti....macet idenya." Suatu saat ketika saya ketemu lagi jawabannya juga sama laporan penelitiannya belum selesai. Demikian juga sebagian peserta pelatihan yang lain mengalamai kendala yang sama meski ada juga peserta yang  mampu menyusun laporan tepat waktu dan benar.

Sebenarnya penyusunan laporan penelitian sudah ada materi yang akan ditulis, berbeda dengan menulis artikel atau tulisan  populer yang belum ada materi apa yang akan ditulis. Biasanya penulis akan menulis isu-isu terkini atau tulisan yang sedang dibutuhkan pembaca saat ini. Untuk menuangkan gagasan menjadi tulisan yang menarik saya akan memberikan tips yang terinspirasi dari buku, Academic Writing from Paragraph to Essay oleh Dorothy E Zemach dan Lisa A Rumisek dengan adaptasi seperlunya.

Jika kita akan menulis tentu tidak hanya sekedar menyusun kata-kata menjadi kalimat dan menjadi paragraph. Ada langkah-langkah yang perlu ditempuh agar dapat menghasilkan tulisan yang baik.

Sebelum kegiatan menulis.

Langkah I. Pilih topik. Mungkin kita masih ingat pelajaran bahasa Indonesi ketika guru kita memberi tugas mengarang dengan topik tertentu, misalnya, kegiatan liburan sekolah. Demikan pula media online Kompasiana.com juga memberikan topik tertentu untuk ditulis. Meski topiknya sama para penulis tidak mungkin isi tulisannya sama karena mereka biasanya menulis sesuai dengan perspektif masing-masing.

Langkah II. Kumpulkan gagasan. Jika kita sudah menentukan topik, tahap berikutnya apa yang akan kita tulis dengan topik tersebut. Pada langkah ini bisanya yang menjadi masalah bagi penulis pemula. Ketika sudah menentukan topik yang menarik kita semangat segera menulis tapi di tengah-tengah proses penulisan macet. Penyebabnya adalah kurangnya pengalaman dalam pengembangan topik.

Langkah III. Pengembangan gagasan.Tentukan gagasan yang akan ditulis dan bagaimana mengembangkan gagasan tersebut. Pada langkah ini kita sebaiknya sudah punya bayangkan apa yang akan ditulis pada awal penulisan, kemudian tahap berikutnya apa dan bagaimana kita mengakhiri sebuah tulisan.

Menyusun draft tulisan

Langkah IV. Mulai menulis. Pada tahap ini kita sudah mulai menulis draf. Gunakan buku untuk memudahkan kita menulis sebuah artikel.

Mereviu dan merevisi

Langkah V.Mereviu dan merevisi tulisan. Mambaca kembali susunan tulisan dan isinya. Baca lagi apa yang telah kita tulis dalam sebuah buku. Jika perlu baca dengan suara atau minta tolong orang lain untuk membacanya. Perhatikan setiap kalimat mungkin ada kalimat kurang jelas yang perlu ditambah penjelasannya atau ada kalimat yang tidak perlu tapi sudah terlanjur ditulis. Akan lebih baik jika kita punya teman yang memiliki kemampuan menulis bersedia membaca draf tulisan kita. Kesalahan draf tulisan biasanya yang lebih tahu orang lain setelah mereka membacanya.

Penulisan kembali

Langkah VI. Merevisi  sistematika dan isinya. Setelah diketahui ada ada kesalahan sistematika dan isi artikel segera tulis kembali artikel tersebut. Pada tahap ini barangkali kita bisa menyempurnakan tulisan kita  sehingga lebih jelas dan kelihatan lebih runtut serta logis. Tahapan ini sering disebut pengeditan atau penyuntingan tapi jika  proses ini kita lakukan sendiri namanya swasuting.

Baca lagi tulisannya. Tahap ini merupakan proofread untuk mencermat kembali ejaan, tata bahasa dan diksi atau pilihan kata. Kita sering membuat kesalahan dalam pengetikan karena apa yang kita pikirkan dengan apa yang kita ketik bisa jadi berbeda. Hal ini bisa terjadi akibat waktu yang tersedia terbatas atau mengejar tengat waktu (deadline). Oleh karena itu kegiatan proofread sangat penting agar artikel yang kita bisa optimal.

Lakukan koreksi akhir. Setelah kita menemukan kesalahan dalam proses penulisan dan kita sudah membetulkannya. Pastikan pembetulannya sudah sesuai dengan rencana. Sekarang proses penulisan sudah selesai.

Tips ini tentunya cocok bagi penulis pemula yang belum memiliki pengalaman menulis artikel popular sehingga dapat membantu mengembangkan kemampuan menulis secara maksimal. Yang tidak kalah pentingnya dalam mengambangkan kemampuan menulis adalah sering berlatih menulis. The more you practice the better you  will be.

Semoga bermanfaat

Pati, 6 Juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun