Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kompasiana, dari Connecting, Sharing ke Beyond Blogging

27 Oktober 2020   23:02 Diperbarui: 27 Oktober 2020   23:38 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Kompasiana.com)

Membaca artikel orang lain, menonton video atau foto merupakan salah satu fitur yang mengajak Kompasianer untuk saling belajar. 

Dari artikel yang dibaca sebetulnya Kompasianer dapat membandingkan karyanya dengan karya orang lain. Ini merupakan proses belajar yang mungkin tidak disadari oleh semua Kompasianer.

Selain menerima penilaian dan komentar atas artikel yang diunggah, Kompasianer juga dapat menilai dan memberi komentar artikel yang sudah dibaca. 

Meskipun tidak ada kewajiban bagi Kompasianer untuk memberi penilaian tetapi nampaknya ada suatu kesepakatan tidak tertulis masing-masing Kompasianer saling memberi nilai maupun komentar. Hal seperti ini merupakan bentuk saling menghargai, menghormati dan memotivasi antara Kompasianer, dalam tulisan Riva, Wiederhold dan Cipresso yang berjudul The psychology of social network disebut offering support.

Yang terakhir tidak kalah pentingnya yakni membandingkan artikel, penilaian dan komentar miliknya sendiri dengan kompasianer lain.  Ada rasa bangga jika apa yang telah diperoleh lebih banyak dari pada orang lain. 

Untuk menarik Kompasianer agar menulis artikel yang bermutu dan terus menerus maka tim manajemen memberi bonus berupa uang berdasarkan jumlah viewer.

Peluang Kompasiana untuk Terus Berkembang

Kompasiana  didukung tim manajemen yang berpengalaman  serta dukungan dari Kompas Cyber Media mampu memadukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan psikologi  menjadikan 10 besar media digital di Indonesia. 

Dengan memanfaatkan TIK, Kompasiana sudah dilengkapi fitur-fitur fungsional yang mudah diakses oleh siapa saja. Mengaplikasikan ilmu psikologi  khususnya teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow  untuk menarik pembacanya. Hubungan antara Kompasiana dan Kompasianer adalah hubungan saling membutuhkan (simbiosis mutualisme),.

Kompasianer memerlukan Kompasiana untuk menyalurkan aktualisasi diri dan pengakuannya sementara itu Kompasiana bukan berarti apa-apa tampa Kompasianer. 

Karena semakin banyak orang  membaca Kompasiana akan semakin menarik bagi pemasang iklan. Apakah Kompasiana mampu berkembang lebih besar lagi? Tentu. Kompasiana memiliki peluang untuk berkembang semakin besar dengan cepat karena beberapa hal berikut ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun