Sektor pendidikan yang paling  banyak menanggung perubahan akibat pandemi  Covid-19, perubahan yang terjadi saat ini tidak bisa diprediksi sebelumnya. Perubahan menurut law dan Glover (2012) melibatkan tiga elemen utama yaitu: (1) perkembangan teknologi, (2) politik dan (2) budaya.Â
Ketiganya dihadapi sektor pendidikan, teknologi khususnya media pembelajaran memaksa guru harus cepat beradaptasi untuk menyampaikan materi. Keputusan politik yang sering membingungkan membuat pengelola pendidikan di daerah ragu-ragu dalam mengimplementasikan kebijakan dari pusat. Kultur yang sudah lama terbentuk dan mapan harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Berikut alternatif yang dapat meringankan kerja guru dan mengurangi beban orangtua.
Kerja sama antar guru melalui organisasi guru seperti kelompok kerja guru (KKG) untuk guru SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk guru SMP dan SMA/SMK dalam rangka menyusun materi presentasi  yang menarik dan interaktif untuk disampaikan dalam platform pembelajaran daring.Â
Agar materi presentasi hasilnya lebih optimal, pengurus KKG atau MGMP menugaskan guru yang memiliki keterampilan TIK dan guru yang ahli dalam materi pelajaran. Dengan demikian materi yang telah dibuat bisa dibagikan kepada seluruh guru yang ada suatu wilayah dan materinya bisa dipertanggungjawabkan karena disusun oleh tim yang ahli.
Cara seperti ini bisa memberdayakan organisasi guru dan sekaligus meringankan beban guru. Tugas guru di sekolah masing-masing sifatnya hanya  tugas teknis sesuai dengan kondisi karena materi untuk presentasi sudah disiapkan KKG atau MGMP. Materi presentasi yang telah disusun bisa dimanfaatkan pada masa pandemi Covid-19 ataupun setelah pandemi.
Persoalan keluh kesah orangtua terhadap pelaksanaan PJJ juga tidak kalah pentingnya jika dibiarkan bisa merusak hubungan antara sekolah dan orangtua. Sekolah harus memiliki sikap belarasa kepada orangtua yang barangkali terhimpit persoalan ekonomi. Contohnya orangtua yang memiliki 3 Â anak yang sedang belajar di SD dan SMP, 3 handphone yang perlu disiapkan beserta dana pembelian kuota internet masih ditambah mendampingi anaknya belajar.
Sekolah sebaiknya menyusun buku panduan PJJ untuk orangtua agar bisa membantu mendampingi anaknya belajar di rumah serta tips menghemat kuota internet. Persoalan sering muncul dalam pelaksanaan PJJ disebabkan kurangnya komunikasi antara sekolah dengan orangtua. Dengan cara seperti ini, kerja guru semakin ringan dan orangtua tanpa beban.
Semoga bermanfaat.
Pati, 29 Juli 2020
Gunawan Setiadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H