Mohon tunggu...
Pavita Salma
Pavita Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka semua yang berwarna pink, unicorn, dan susu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Cinta dan Keinginan Ni Pollok

14 Juli 2023   19:15 Diperbarui: 14 Juli 2023   19:16 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Ni Pollok menerima cintanya, alasannya bukan itu semata-mata. Alasan Ni Pollok kawin memang selalu ada. Kini juga tak berbeda. Menurutnya, hidup menjanda bukan keadaan yang menyenangkan karena hidup menjadi kurang lengkap rasanya. Alasan lainnya, mengapa Ni Pollok memilih lelaki asing? Karena Ni Pollok takut di madu. Namun bagaimanapun, perkawinan yang kedua dengan segala alasannya itu tak akan pernah terjadi jika saja Ni Pollok memiliki anak dari Le Mayeur. Inilah alasan utama Ni Pollok tentang perkawinan keduanya. Andai saja Le Mayeur menerima keinginan Ni Pollok memiliki anak. Perkawinan keduanya tidak akan terjadi. Ni Pollok termasuk perempuan yang setia karena tetap mempertahankan hubungan dengan suaminya, walaupun keinginan yang selama ini dimimpikan tidak terwujud.

Setelah menikah dengan Federico Alliney pun tetap tidak memiliki anak. Hubungan mereka berdua hanya berlangsung setahun. Federico Alliney mendapat pesan untuk kembali ke Italia karena kontraknya sudah habis. Mereka hanya bisa menjalani hubungan lewat surat saja. Kisah kehidupan yang panjang dari Ni Pollok dan Le Mayeur. Buku ini terdapat kisah cinta di antara Ni Pollok dan Le Mayeur yang dapat menarik perhatian banyak orang. Kehidupan baru dari seorang gadis penari legong dan seniman terkenal yang berasal dari Belgia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun