Mohon tunggu...
rizal pauzi
rizal pauzi Mohon Tunggu... -

terukir indah atau terlupakan zaman

Selanjutnya

Tutup

Politik

Secercah Harapan untuk Masa Depan

29 Agustus 2012   18:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:10 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Secercah Harapan Untuk Masa Depan

Bumi tidak cukup untuk dibagi bersama, manusia sudah terlalu banyak untuk sumber daya yang terlalu sedikit. Itu doktrin Robert Malthus kepada barat ( serial cinta,hal 25)

Kata – kata diatas memang rasional ketika kita berfikir tanpa menggunakan hati. Rasionalitas seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh sifat dan keyakinannya. Contohnya saja orang islam menyakini bahwadengan bersedekah kita dapat menjadi kaya. Hal ini rasional jika kita mendefinisikan kaya itu bukan hanya ukuran materi tapi juga ukuran hati dan keyakinan. Dengan bersedekah orang islam berkeyakinan bahwa akan dimendapatkan pahala dan yang tak kalah pentingnya adalah bersedekah membuat hati kit senang karena dapat berbagi danmeringankan beban orang lain.

Kembali ke kutipan kata – kata diatas , pada awalnya ini merupakan doktrin yang beredar dibaratyang menyebabkan imperialisme. Namun saat ini doktrin itu telah tersebar keseluruh dunia. Doktrin ini bagaikan virus mematikan yang mampu menggerogoti siapa saja dan dimana pun.

Indonesia tidak lepas dari hal itu, hampir tiap hari kita menyaksikan penggusuran terjadi dimana – mana. Ini cukup mewakili contoh doktrin Robert Malthus telah menginfeksi otak – otak manusia Indonesia.

Menyebarnya dokrin ini menyebabkan masalah baru di negeri Indonesia tercinta. Indonesia pelan – pelan berubah menjadi rimba raya. Siapa yang kuat dialah yang berkuasa. Perebutan kekuasaan antar politisi, sengketa lahan dan persaingan bisnis yang tidak sehat merupakan hal yang biasa kita saksikan dilayar kaca semua media di Indonesia.

Lantas bagaimana solusinya???

Jika kita membaca buku serial cinta karangan anis matta maka kita akan mendapatkan jawaban bahwacinta lah yang mampu mengubah duniaini menjadi lebih baik. Jika membaca buku “rekayasa social “ karangan jalaluddin rahmat maka kita akan mendapatkan jawaban yaitu kita harus melakukan perubahan social. Perubahan social dapat dilakukan dengan jalan mengkampanyekan kepribadian inovatif secara besar – besaran dimedia massa, atau didunia pendidikan sehingga muncul kepribadian yang memberikan keterbukaan dan kreativitas ( rekayasa social hal 101).

Ketika kita menganalisis kedua pendapat tokoh Indonesia ini, anis matta cenderung menawarkan olusi dengan perbaikan individu sedangkan jalaluddin rahmat cenderung kearah perubahan secara besar – besaran dalam masyarakat.

Menurut hemat saya, doktrin keserakahan ini (dokrin Robert matlus), ini hanya dapat dihilangkan dengan jalan penyadaran atau pencerahan. Apa yang diungkapkan oleh anis matta maupun jalaluddin rahmat adalah sebuah jawaban yang perlu digabungkan. Sehingga tercipta proses pencerahan dnegeri kita tercinta.

Upaya pencerahan ini harus dilakukan dalam segala hal baik itu melaluipendekatan individu, organisasi kepemudaan / kemahasiswaan, organisasi masyarakat, partai politik, melalui media massa maupun pendekatan system itu sendiri.

Secercah harapan kemajuan bangsa ini telah tampak saat ini, banyak cara yang telah mulai ditempuh untuk melakukan proses penyadaran. . sebut saja metode tarbiyah ala ikhwanul muslimin, halqah ala hizbuh tahrir . ini merupakan proses penyadaran lewat pendekatan individu. Selain itu banyak juga berdiri organisasi – organisasi yang focus pada kepedulian terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Selain itu siaran TV telah mulai mengkampanyekan pendidikan karakter bangsa dan yang paling menarik adalah adanya upaya untuk memperbaiki system yang ada bumi pertiwi ini khususnya system pendidikan.

Semoga dengan berputarnya roda waktu, penyadaran masyarakat Indonesia akan menyeluruh sehingga kita dapat hidup berdampingan dengan penuh kasing saying .selain iu kita dapat membangun negeri kita mencapai tujuan Negara yaitu adil dan makmur .semoga ini dapat terlaksana dengan cepat dan dapat cita – cita bangsa Indonesia dapat menjadi kenyataan .

Makassar, 31 Mei 2012

Rizal Pauzi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun