Mohon tunggu...
Pauzan Haryono
Pauzan Haryono Mohon Tunggu... Dosen - -

"Manusia biasa yang berusaha untuk jujur pada diri sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bodoh

30 Juli 2018   11:58 Diperbarui: 30 Juli 2018   12:27 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagi seorang pendidik, pengalaman belajar masa lalu tidak harus kita ajarkan ke anak didik sekarang. Bisa jadi cara belajar masa lalu sudah tidak relevan dengan kondisi peserta didik sekarang. Keberlimpahan sumber ilmu di masa sekarang sudah selayaknya mengubah cara mengajar guru. Peserta didik dapat memperoleh ilmu dimanapun dan kapanpun. 

Oleh karena itu, seorang guru harus berubah dari pengajar ke fasilitator. Guru tidak harus mengisi kepala murid (fill mind), tapi cukup membukakannnya (open mind). Murid tidak perlu dijejali dengan teori-teori atau hapalan yang membebani, karena hanya akan mematikan daya kritisnya. Sebagai fasilitator, berikan motivasi kepada peserta didik untuk mengeksplorasi sumber-sumber ilmu yang ada. 

Pendidik wajib menumbuhkan daya kritis peserta didik. Karena daya kritis sangat diperlukan untuk menyaring pengetahuan-pengetahuan yang berseliweran setiap saat. Tidak semua pengetahuan itu bermanfaat bagi peserta didik, malahan ada yang berdampak negatif dan merusak mental.

Menjadi pendidik di zaman sekarang tidaklah mudah. Beban seorang pendidik di masa sekarang sungguh berat. Karena harus mempersiapkan generasi sekarang untuk pekerjaan yang mungkin belum ada di masa lalu dan saat ini. Betapa banyak pekerjaan-pekerjaan saat ini sama sekali tidak dikenal di masa lalu. Profesi sebagai big data analysis  adalah profesi baru dan tidak ada di masa lalu. 

Pekerjaan menjadi mentor/guru untuk les  online adalah contoh pekerjaan guru  masa depan. Banyak juga pekerjaan-pekerjaan masa lalu yang akan hilang di masa depan. Kasir bank digantikan oleh Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Petugas pelayanan tiket kereta, pesawat dan bus digantikan oleh Vending  Machine.

 Sebagai pendidik, kita tentu ingin melahirkan generasi-generasi yang berkarya cemerlang di masa depan. Oleh karena itu teruslah belajar hal-hal baru yang relevan dengan tuntutan zaman. Nyaman dengan pengetahuan yang pernah kita miliki di masa lalu akan membuat kita berhenti belajar (stop learn). 

Terjebak dengan pujian-pujian prestasi masa silam akan membuat kita lalai belajar hal-hal baru (unlearn). Berprasangka negatif dengan pengetahuan dan teknologi baru membuat kita enggan mempelajarinya (no relearn). 

Sementara, stop learn, unlearn dan no relearn adalah cirri-ciri manusia bodoh di zaman sekarang ini. Orang bodoh selalu menjadi beban keluarga, masyarakat dan bangsa. Teruslah belajar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun