Mohon tunggu...
Femmy Marsitha
Femmy Marsitha Mohon Tunggu... -

STMKG-BMKG Punggawa Cuaca dan Iklim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bandung Perlu Peringatan Dini Hujan Es dari BMKG!

21 April 2017   23:22 Diperbarui: 22 April 2017   09:00 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : blog.act.id

                                                                                                    Anda tentu masih ingat dengan fenomena hujan es yang melanda kota Bandung pada hari Rabu (19/4/2017) lalu. Media Kompas.com menyatakan bahwa hujan lebat disertai angin kencang dan butiran es sebesar kelereng membuat banyak pohon tumbang bahkan menutup akses menuju ke perumahan di wilayah Cikutra, Bandung. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kejadian ini menimbulkan banyak kerusakan.

Masyarakat Bandung tentu sudah tak asing lagi dengan fenomena hujan es. Bagaimana tidak, di era digitalisasi ini banyak pemberitaan aktual yang menjelaskan mengapa fenomena hujan es bisa terjadi. Mereka bisa akses informasi ini dengan mudah melalui smartphone atau media lainnya. Selain itu, mereka pasti sudah waspada pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya. Jika terjadi, ya, silakan terjadi. Jika tidak, ya, syukur.

Pernahkah kita coba melihat kebelakang, seberapa seringkah terjadi fenomena ini? Wajarkah hal tersebut?

Saya mencoba survey jumlah kejadian hujan es selama 10 tahun terakhir di kota Bandung dan sekitarnya. Data ini dihimpun dari berbagai media pemberitaan, setidaknya setiap tahun fenomena ini selalu terjadi pada musim hujan, atau peralihan musim hujan ke musim kemarau. Berikut adalah data kejadian hujan es dari media pemberita online mulai tahun 2008 lengkap dengan penjelasan secara umum dari BMKG dan warga setempat:

1.

30 Maret 2008
tekmira.esdm.go.id (Harian Pikiran Rakyat)
bagian dari masa pancaroba menuju musim kemarau, akibat suhu yang mencapai minus derajat Celsius (sumber: BMKG)

2.

5 Maret 2009
ampl.or.id (Kompas)
merupakan fenomena wajar akibat proses penguapan air secara cepat dan memunculkan awan kumulonimbus, berketinggian puncak 10.000 mdpl, suhu mencapai -40 derajat celsius, uap air jatuh sebagai es (sumber: BMKG)

3.

28 Februari 2010
antarajabar.com
biasanya hujan es itu sangat jarang, namun di Bandung makin sering. seminggu lalu juga ada hujan es, dan sekarang terjadi lagi (sumber : warga)

4.

5 Desember 2011
republika.co.id
peningkatan intensitas hujan tersebut karena memang sudah memasuki musim penghujan (sumber: BMKG)

5.

10 September 2012
inilah.com
(Lintas Jabar)
ini fenomena biasa pada saat musim peralihan, soal hujan es, terjadi karena adanya awan tebal dan berlapis bernama awan Cumulunimbus, awan dingin bersuhu kurang dari -10 derajat celcius
(sumber: BMKG)

6.

8 Oktober 2013
poskotanews.com
sudah lama tidak hujan, sekali turun ada esnya (sumber: warga)

7.

6 Maret 2014
newsindo.info
selain menumbangkan baliho dan pohon, hujan es yang cukup deras disertai ngina kencang itu juga menyisakan banjir (sumber: warga)

8.

16 April 2015
viva.co.id
hujan es memang pernah beberapa kali terjadi di Bandung. Tapi paling lama lima menit biasanya. Ini berbeda, hujannya hampir 30 menitan (sumber: warga)

9.

26 Maret 2016
pikiran-rakyat.com
sepanjang hujan, terjadi tiga kali bulir es berjatuhan dengan waktu berselang dalam hitungan menit (sumber: warga)

Setiap terjadi hujan es tersebut, kerusakan yang terjadi bukan hanya perkara pohon tumbang tetapi menyebabkan kerusakan pada mobil, tiang listrik, baliho, dan menggangu aktivitas warga. Namun kembali lagi, bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak dapat kita pungkiri dan dapat berubah-ubah dalam jangka waktu yang cepat. Sehingga, perlu kesadaran warga kota Bandung dan sekitarnya untuk selalu waspada pada bulan-bulan hujan.

Untuk membantu warga setempat dalam meminimalisir dampak terjadinya hujan es, maka perlu peringatan dini dari lembaga berwenang. BMKG sebagai institusi pemerintah yang memiliki tupoksi memberikan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca buruk, juga perlu mempertimbangkan kejadian hujan es. Walaupun dianggap sebagai hal yang biasa, tetapi bukan berarti menutup mata dengan fenomena ini.

Dengan peningkatan kinerja, diharapkan BMKG semakin melambung demi kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya untuk meminimalisir dampak bencana alam. Karena semakin kesini bumi kita semakin tua dan isu bahwa iklim yang berubah sudah dapat kita rasakan.

Sedikit pertanyaan bijak dari The Wise Old Man : “If the climate changes in a global level, why can’t people?”

(FEM's)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun