Mohon tunggu...
Apologet Paul Zhang
Apologet Paul Zhang Mohon Tunggu... Apologet Kristen -

Apologet (Menjawab Iman Kristen). Penulis buku best seller Serial Menggugat Alkitab dan Khilafah Terakhir. Memberitakan Injil fokus kepada orang-orang Islam. Artikel tentang Khilafah Nusantara (sedang dibukukan) menggelitik dan memandang masa kolonialisme dari perspektif kekuasaan Islam. Aktifitasnya berapologia, menjawab fitnahan Islam terhadap kekristenan sudah membuahkan hasil dengan ratusan ex-muslim yang dibaptis, juga banyak orang kristen yang diteguhkan imannya melalui artikel dan tulisannya di Facebook.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alkitab Untuk Dipahami Bukan Dihafal

10 Desember 2015   01:25 Diperbarui: 10 Desember 2015   13:22 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BACALAH ALKITAB SETIAP HARI

Tuhan sudah memberikan pengetahuan Surga dan Dunia, DuniaFana dan Dunia Roh, Masa Lalu dan Masa Depan.... Ingin tahu rahasia kehidupan? Rahasia Surga dan Dunia? Ingin tahu rahasia AKhir jaman? Bacalah ALkitab baik-baik.. renungkan, bila perlu dihafalkan ayat-ayat yang menjadi pencerahan dan rhema hari itu... amati tanda2 jaman. Mintalah tuntunan ROh Kudus utk memahami... Firman Tuhan akan menuntun jalanmu setiap hari.

  

Alkitab yg digunakan pengikut Kristus tidak di design untuk dihafalkan, namun untuk dipahami. Sebab banyak sekali orang cerdik cendekia belajar namun tidak disingkapkan kebenaranNya, sedangkan orang sederhana datang dengan tulus dan jujur, maka disingkapkanNya. Jadi tidak peduli pandai atau bodoh, bila datang dengan tulus dan jujur maka ketika membaca Alkitab mereka akan mendapat pencerahan yang menyelamatkan jiwanya.

 

Dewasa ini banyak org mendiskreditkan agama tertentu, sementara agama tersebut berusaha menerangkan dan membela diri. Padahal Tuhan tidak perlu dibela2. Tetapi bagi orang yang paham tentang agama, sebetulnya tau, bhw agama tersebut sesungguhnya tidak mengajarkan kekerasan. Orangnya saja yang "terlalu hafal" tp gak paham apa yg dia hafalkan adalah penyebab kekerasan tersebut . Contoh nyata: GusDur adl sosok yang sangat diterima oleh agama manapun (tetapi sayangnya sebagian org dg agama yg sama dianut beliau dan "hafal" kitab sucinya justru mengkafirkan GusDUr -). Kasih sayang Ibu Theresa diakui oleh agama manapun. Gandhi orang yg diakui betapa sederhana dan penuh kasih.

 

Tidak ada agama yang boleh membunuh orang lain.. dengan alasan apapun. Setahu saya yang bilang boleh bantai si kafir cuma ISIS, Alqaeda, AMrozi dan imam samudra cs doank (padahal korbannya ada yang saudara seiman juga). Tanpa pemahaman yang benar, Agama menjadi alasan sentimen, legitimasi pembunuhan dan pembantaian. Pemuas Hasrat Sigmund Freud yang tidak seimbang. 80% Negara di Jasirah Padang Pasir Timur tengah memiliki kitab suci yg sama dan mungkin hafal sampai 1001 halaman. Dan karena saking hafalnya mereka: saling bunuh dengan nama Tuhan yg sama. Agama mereka semestinya adalah agama yang penuh cinta kasih. tapi mungkin krn keasikan menghafal, mereka lupa memahami, berhenti dalam kebanggaan menghafal. - Nah itu yg dimaksud bahwa cara belajar agama tidak begitu saja menghafal. MEnghafal belum tentu memahami, tidak menghafal belum tentu tidak paham. Sebab MEnghafal adl metode Filsafat Yunani. Dan agama2 wahyu tidak dapat dipahami dg filsafat yunani. Filsafat Yunani tidak percaya "Wahyu" / "Pengilhaman" - "Iluminasi" dan lain2 sebab mereka berprinsip COgito Ergo SUm. Tetapi para pengikut agama yg hafalan memaksakan diri utk mencocok2kan keilmiahan (baca: sesuai dengan metode filsafat Yunani)... padahal dewa2 yunani nya sendiri sdh mati bunuh2an sendiri semua. - Clash of Titan- Bukan berarti meremehkan orang yang menghafal. TEtapi jangan jadikan menghafal sesuatu yang utama, buat apa hafal kalau tidak paham? Tidak usah hafal, selama paham, maka Tuhan akan menuntun dalam Iluminasi, Pewahyuan, Pemahaman dan Pencerahan. (waduh bilang iluminasi ntar dibilang aliran iluminati yahudi pula x_x ) - nah itu namanya sentimen bahasa, seperti saya alergi dengan kata Kafir, sedangkan ada orang yang alergi kata iluminasi.

 

Indonesia bukan negara teroris. Namun orang-orang yg hafal KItab Suci tanpa memahaminya dengan benar, membuat Indonesia menjadi negara yg penuh teror. Dadu tidak perlu dihafal. sekali lihat sudah paham. Kuliah kalau menghafal maka jadi robot. Tidak dianjurkan belajar dengan menghafal, nampaknya banyak yang tidak memahami bahwa metode pembelajaran dunia sekarang dengan metode FIlsafat Yunani.

Namun bukan berarti bahwa orang hafal kitab suci adalah teroris- Teroris hafal kitab suci, namun gagal paham, memang begitulah fakta yang terjadi. Orang dari pengikut fanatik agama tertentu marah, dan mengaitkan Amerika adalah Israel, atau Amerika adalah Kristen.. Ini adalah juga salah- sebab Amrik membedakan jalur agama dengan politik- Obama jelas mengatakan: Kami memerangi Teroris, bukan Islam. Jasirah arab mayoritas agama yang sama- tetapi negara2 saling perang sendiri atas nama Tuhan yang sama adalah fakta. Pemahaman agama seharusnya sama: Agama kalau dari Tuhan membawa damai sejahtera dan menuntun kepada perbaikan moral. Kalau bukan dari Tuhan, disenggol ya dibacok dan kalau beda ya di basmi, krn takut dengan perbedaan. Agama yang tidak menghormati perbedaan, pasati bukan dari Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun