Nah, dari perjalanan kasus Ahok, yang sepertinya memang merupakan sarana bagi pihak militer dkk untuk melengserkan Jokowi, sepertinya Jokowi sudah kelihatan kehilangan kendali. Pertama Ahok dijadikan tersangka, kemudian kalah pilgub, kemudian sekarang divonis 2 tahun penjara dan langsung ditahan; sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa Jokowi sudah kehilangan kendali. Memang dengan begitu banyaknya pihak yang menyerangnya, sulit bagi Jokowi untuk bisa mempertahankan diri. Apalagi jika militer sudah ikut di dalamnya.Â
Mungkin ada di antara anda yang berpendapat bahwa jokowi memakai strategi catur, menumbalkan Jokowi supaya bisa menyerang balik dan semacamnya. Well, bagi saya itu teori gak masuk akal. Berani taruhan, para penentang Jokowi-Ahok itu pasti tidak akan mengendurkan tekanan sedikipun sampai mereka berhasil melengserkan Jokowi. Mereka akan terus bergerak menuntut pengerahan massa dsb sampai Jokowi benar-benar dikudeta. Mereka akan mengerahkan seluruh daya upaya untuk mempertahankan diri dan menyerang balik jika Jokowi bergerak untuk berusaha memenjarakan Rizieq Shihab, membubarkan FPI dan semacamnya. Mereka akan terus berdemo mengawasi kelanjutan kasus Ahok di Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Toh buktinya kemarin banyak yang mengira demo-demo akan berkurang ketika Ahok ditetapkan tersangka oleh polisi, eh nyatanya tetap saja terjadi lagi demo besar-besaran. Banyak pula yang mengira demo AHok akan berkurang setelah Ahok kalah pilgub, eh ternyata tetap saja demo masih banyak dan mereka terus menuntut Ahok dipenjara.Â
Anda yang merupakan pendukung Jokowi mungkin sulit menerima jika Jokowi telah terpojok dan kalah strategi. Tapi ingat, Jokowi hanya manusia biasa. Ia bukan manusia super. Ia tidak memiliki kecerdasan super atau kekuatan super. Ia hanyalah seorang presiden baru yang berlatar belakang pengusaha kayu dan kepala daerah, bukan manusia super jenius ahli strategi seperti Zhu Ge Liang. Lagipula, sulit bagi siapapun untuk mempertahankan diri jika berada dalam situasi Jokowi ini.Â
Setelah ini, saya perkirakan, kasus Ahok masih akan terus memanas karena dijadikan sarana untuk kudeta oleh pihak militer dkk. Demo-demo masih akan terus terjadi untuk menuntut Ahok dipenjara. Jika sampai nanti di akhir upaya hukum, yaitu di MA, ternyata Ahok bebas, wah, dalam sekejap saja pasti akan terjadi kekacauan, Jokowi akan dikudeta dengan mudah, karena akan dituduh melindungi Ahok. Jika Ahok ternyata diputus bersalah di MA, pihak militer dkk akan menggunakan berbagai dalih untuk tetap menuduh Jokowi. Misalnya menuding hukuman Ahok terlalu ringan, menuding AHok diperlakukan istimewa di lapas, dan semacamnya. Atau mungkin ada isu lain lagi yang akan digunakan untuk menyerang Jokowi, misalnya isu bahwa Jokowi mengkriminalisasi ulama, Jokowi anti ormas islam, dsb. Semua tidak akan berakhir sampai Jokowi dilengserkan.
Satu lagi yang memberatkan Jokowi, yaitu ia memiliki "duri dalam daging", yaitu wakil presidennya itu. Selama ini bisa terlihat jelas bahwa Jokowi seringkali tidak sejalan dengan wapresnya ini. Jokowi mendukung AHok di pilgub, wapresnya mendukung Anies-Sandi. Saat November-Desember tahun lalu saat ada demo besar-besaran 411 dan 212, Jokowi sibuk berusaha lobi sana-sini, mendatangi militer, kepolisian, pimpinan-pimpinan partai, pimpinan-pimpinan Islam, namun wapresnya ini tidak terlihat membantu sedikitpun. Saat pihak Jokowi berulang kali mengingatkan bahaya makar, wapresnya ini malah berulang kali menganggap enteng atau bahkan menepis adanya makar. Ya. Jokowi bisa mereshuffle menteri-menteri yang berada di pihak lawan, ia juga bisa saja mengganti panglima TNI atau kapolri, tapi ia tidak bisa mengganti wapresnya. Tambah susah deh Jokowi.
Jadi, kesimpulan saya, sedih sekali saya mengatakannya: Jokowi memang sudah terpojok. Ia menghadapi upaya kudeta dari banyak sekali pihak. Pihak militer yang akan sangat vital dalam mempertahankan posisinya itu tidak loyal kepadanya, malahan mereka ikut-ikutan berusaha kudeta. Mungkin tinggal menghitung hari saja sampai kudeta benar-benar terjadi, kecuali jika Jokowi tiba-tiba berhasil membuat keajaiban, berhasil menggandeng pihak-pihak lawan, terutama pihak militer, entah bagaimana caranya.Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H