Mohon tunggu...
paulus londo
paulus londo Mohon Tunggu... -

Aku bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penyesalan...

3 April 2018   18:33 Diperbarui: 3 April 2018   18:33 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7 jam * PENYESALAN Kita baru saja merayakan Paskah yakni satu proses kematian Yesus Kristus hingga dengan kebangkitanNya. Dalam proses tersebut terdapat dua kisah tentang Penyesalan, dan bagaimana menyikapinya. Menyesal sesungguhnya hal yang manusiawi dan setiap orang pasti pernah menyesal. Durasinya pun bermacam-macam. Ada penyesalan seketika ada pula penyesalan seumur hidup. Dalam konteks peristiwa Paskah, penyesalan pertama adalah Penyesalan Petrus, karena ia terlanjut menyangkali Yesus. Sebelum ayam berkokok, Petrus telah menyangkali Yesus sebanyak tiga kali. Namun ia kemudian menyadari perbuatannya, dan ia pun menangis tersedu-sedu menyesali perbuatannya. 

Namun Petrus tidak larut dalam kesedihan, karena ia kemudian menjadikan "kesalahan" itu sebagai energi baginya untuk lebih berani dan giat mewartakan injik kristus. Bahkan ia rela mati demi injil Kristus. Petrus berhasil mengelola penyesalanannya secara positif sehingga menghasilkan bua yang manis. Penyesalan yang lain, adalah Penyesalan Yudas Iskariot. Yudas menyesal karena sadar bahwa ia telah melakukan pengkhianatan yang berujung dengan penyaliban Kristus. Yudas pun menangis tersedu-sedu dan menjadi semakin frustrasi karena niatnya mengembalikan uang imbalan pengkhianatannya ditolak oleh para pemimpin Yahudi. Yudas semakin sadar bahwa perbuatannya adalah satu kehinaan. 

Dengan uang itu ia kemudian membeli sebidang tanah, namun itupun tidak menghilangkan rasa putus asa yang membelit dirinya. Dalam Alkitab dikisahkan, Yudas Iskariot akhirnya bunuh diri di atas tanah yang baru dibelinya itu dengan perut terbelah dan usus terburai. Namun ironisnya, kematian Yudas pun tidak menghapus dosanya karena tanah kepunyaannya itu kemudian dinamai "tanah darah" yang mengandung makna "kutuk." Penyesalan memang selalu datang belakangan dengan berbagai faktor jadi penyebabnya. Dua kejadia tersebut hendaknya jadi renungan bagi kita terutama saat menyambut PILKADA. Ingat dan waspada agar tidak jatuh dalam pencobaan. Jangan salah pilih, agar tidak didera penyesalan. 'JANGAN SALAH PILIH, JANGAN PILIH SALAH, KALAU BERSALAH JANGAN DIPILIH."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun