Mohon tunggu...
Paulus Laratmase
Paulus Laratmase Mohon Tunggu... Guru - Pimpinan Yayasan Santa Lusia Biak Papua

Membaca, menulis dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

APS Editorial Akhir Tahun 2024: Optimis Kepemimpinan Probowo-Gibran Mampu Menciptakan Terobosan Percepatan Pembangunan Bagi Orang Asli Papua

4 Januari 2025   01:05 Diperbarui: 4 Januari 2025   18:20 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laus Rumayom, S.Sos.,M.Si, Founder APS/ Dosen Uncen

Pandangan Founder APS Laus Rumayom dalam Editorial Akhir Tahun 2024

Oleh: Paulus Laratmase

-

Dalam kesempatan Editorial Akhir Tahun 2024, Laus Rumayom, S.Sos., M.Si, Founder APS (Analisis Papua Strategis) dan Dosen Hubungan Internasional Universitas Cendrawasih Papua, ingin menyampaikan pandangan terkait optimismenya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mempercepat pembangunan dan kesejahteraan bagi Orang Asli Papua (OAP). Kepemimpinan yang baru ini membawa harapan besar dalam menciptakan terobosan baru dan inovasi yang sangat dibutuhkan oleh Papua untuk keluar dari ketertinggalannya dalam berbagai sektor pembangunan.

Optimisme dalam Kepemimpinan Prabowo-Gibran

Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hadir dengan semangat yang kuat untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Sebagai bagian integral dari Indonesia, Papua sangat memerlukan perhatian serius dalam aspek pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Dalam pandangannya, pemerintah baru ini memiliki visi dan misi yang sangat relevan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan yang ada di Papua, baik dalam hal infrastruktur, kualitas hidup, maupun akses terhadap berbagai layanan dasar.

Visi "Papua Emas 2041" yang kami usung di APS semakin mendapat tempat di tengah program-program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Program pengembangan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan ekonomi berbasis pemberdayaan lokal menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya Orang Asli Papua (OAP). Laus optimis bahwa dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari masyarakat, Papua dapat menyongsong masa depan yang lebih baik dalam kerangka Indonesia Emas 2045.

Tantangan Pembangunan di Papua dan Solusi Inovatif

Sebagai salah satu wilayah dengan tantangan pembangunan terbesar di Indonesia, Papua menghadapi berbagai hambatan yang memerlukan solusi konkret dan inovatif. Tantangan geografis yang luas, kurangnya infrastruktur yang memadai, serta tingginya angka kemiskinan menjadi isu yang harus segera ditangani. Dalam hal ini, Laus meyakini  bahwa kepemimpinan Prabowo-Gibran dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di Papua, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas transportasi yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat-pusat ekonomi.

Tantangan bukan hanya pada aspek infrastruktur, tetapi juga pada kualitas SDM yang masih terbatas. Oleh karena itu, salah satu solusi utama yang ditekankan  adalah peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan vokasional dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Penguatan sektor pendidikan vokasional ini harus menjadi prioritas, sehingga masyarakat Papua dapat mengakses keterampilan yang dibutuhkan dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan.

Pendidikan Perdamaian untuk Menanggulangi Konflik Sosial

Salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan dalam pembangunan Papua adalah upaya mengurangi dan menyelesaikan konflik sosial yang sering kali muncul akibat perbedaan politik, agama, dan budaya. Seperti yang disampaikan oleh Pdt. Jake Merril Ibo, penting untuk memperkenalkan pendidikan perdamaian yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah dan masyarakat. Pendidikan ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, mengurangi ketegangan antar kelompok, dan membuka ruang untuk dialog yang konstruktif.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai perdamaian dalam sistem pendidikan di Papua, ia meyakini bahwa negara dapat menciptakan generasi yang lebih paham mengenai pentingnya toleransi dan kerukunan hidup antar sesama. Ini akan mendukung stabilitas sosial di Papua dan memberikan ruang bagi pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.

Peran Kelas Menengah Papua dalam Percepatan Pembangunan

Dalam konteks pemberdayaan ekonomi, salah satu terobosan yang perlu dilakukan adalah penguatan kelas menengah Papua. Kelompok ini sangat penting dalam mempercepat akselerasi pembangunan, karena mereka memiliki potensi untuk mendorong sektor ekonomi yang berbasis pada keterampilan dan kreativitas. Seperti yang disampaikan oleh Ir. Musa Sombuk, kelas menengah yang memiliki pendapatan cukup, pendidikan, dan akses terhadap teknologi akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Papua.

Laus Rumayom  melihat bahwa pemerintah Prabowo-Gibran perlu mendorong penciptaan lapangan kerja yang dapat memperkuat kelas menengah Papua, serta memberikan peluang bagi mereka untuk terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan penguatan kelas menengah, kita dapat memastikan bahwa pembangunan ekonomi di Papua tidak hanya mengandalkan sumber daya alam semata, tetapi juga memperkuat sektor ekonomi kreatif dan inovasi yang dapat menciptakan kesejahteraan secara merata.

Penguatan Infrastruktur Vokasional dan SDM Papua

Penting untuk dicatat bahwa salah satu tantangan utama dalam pembangunan Papua adalah terbatasnya akses terhadap pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sebagai pengamat pembangunan Papua, Laus menekankan pentingnya pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Papua, terutama di daerah-daerah terpencil. BLK dapat menjadi solusi konkret dalam menghadapi krisis keterampilan dan meningkatkan kapasitas SDM Papua di sektor-sektor yang strategis, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan industri kreatif.

Pemerintah Prabowo-Gibran dapat memanfaatkan potensi besar ini untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, sekaligus meningkatkan daya saing Papua di pasar tenaga kerja global. Peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan vokasional akan memastikan bahwa tenaga kerja Papua memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan ekonomi di Papua.

Menuju Papua Emas 2041 dengan Kepemimpinan Inovatif

Melalui editorial ini, Laus Rumayom  ingin menegaskan kembali keyakinannya bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan mampu menciptakan terobosan baru dalam percepatan pembangunan Papua. Dengan fokus pada penguatan SDM, pembangunan infrastruktur yang lebih merata, dan pengembangan ekonomi lokal, diyakini bahwa  Papua dapat mengejar ketertinggalan dan mewujudkan visi "Papua Emas 2041" yang semakin dekat.

Pemerintahan yang inovatif ini dapat membawa perubahan yang positif bagi masyarakat Papua, terutama Orang Asli Papua, dan menjadikan mereka bagian integral dari pembangunan Indonesia Emas 2045 yang lebih inklusif, sejahtera, dan berkeadilan. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor, kita dapat mewujudkan cita-cita tersebut bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun