DESEMBER ADA UNTUK KITA
Â
Pagi mulai merangkak pergi menepih di peraduan mata senja
Senja mulai jatuh ke dalam lumbung malam yang kelam
Malampun mulai jatuh di bola matamu yang kelabu
Dan kita harus sama-sama menunggu
Harap  tak ada  jenuh di balik bahu yang  dikawinkan dengan waktu
Desember ini ada tentang kita
Kita yang sudah mulai ada tanam rasa
Rasa dalam dada
Ada suka
Ada bahagia
Ada cinta
Dan ada luka
Luka yang  belum sempat kita jahit
Rindu yang belum sempat kita rakit
Pada jarak yang belum sempat kita lipat
Pada dada waktu yang berdetak di sudut bibir orang-orang tercinta yang jauh di mata
Desember ini ada tentang kita
Ada  rasa yang berhamburan dalam isi kepala
Dan tentunya lebih akrab dengan hati yang barangkali lebih pekah
Ada rindu di dalamnya
Ada risau dibalik rindu itu
Desember ini ada tentang kita
Ada yang sibuk menyulam kado untuk kekasihnya
Ada  yang sibuk merapihkan senyum di hatinya
Ada yang sibuk melipat jarak untuk pulang ke rumah
Ada yang sibuk ke tokoh membeli pernak-pernik dunia
Ada yang sibuk membuat kartu ucapan natal
Pohon natal
Kandang natal tempat Tuhan membaringkan tubuh mungilnya untuk dunia.
Lalu kitapun beridiri di satu mata pintu dan mulai berjudul
"SELAMAT PESTA NATAL"
Pagi mulai merangkak pergi menepih di peraduan mata senja
Senja mulai jatuh ke dalam lumbung malam yang kelam
Malampun mulai jatuh di bola matamu yang kelabu
Mata yang sudah dipenuhi air
Takkalah bayangan mulai merambah ke dalam isi kepala dan jatuh pada dada
Engkau dengan kusyuk memangku rindu yang diadorasikan pada langit
Yang membuncah pada tiang-tiang awan
Dan bergirimis di wajah ayah dan bunda
Desember ini ada tentang kita
Namun terlihat senduh di mata rindu
Rindu berkicauan pada ranting-ranting puisi
Mengumandangkan teriakan pulang akan kampung halaman yang riang
Tatkala
Mata mama membekas dalam bayang
Desember ini ada tentang kita
Manakalah engkau dan aku sibuk menyusun agenda untuk saling mengunjungi
Engkau datang dengan duniamu
Aku dengan duniaku
Kita membawa dama dalam asa
Yang sekian lama kita tabung dalam celengan rasa
Rasa dalam rindu yang kian menumpuk
Kitapun ditawan dan disiksa oleh rindu yang bersuara dalam kepala
Desember ini ada jadi gudang rindu
Rindu ayah
Wajah yang menampung banyak rasa
Rindu ema
Rindu bauh kasih yang dinanak di atas tungku yang basah
Basah oleh air mata kasih yang diperas oleh asap kehidupan.
Ma
Dari rindu yang paling jujur
Aku rindu natal dipangkuanmu
layaknya bayi Tuhan ada dalam pangkuan Maria
Ayah
Salam damai natal
sebetulnya aku rindu natal dalam segelas kopimu yang penuh inspirasi dan damai
Dalam rinduku yang paling serius
Aku ingin berteriak
Aku rindu natal bersamamu, ayah, ibu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H