Mohon tunggu...
Paulus Hurit
Paulus Hurit Mohon Tunggu... Petani - tidak sekolah

jalan-jalan, dan menghayal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Wasiat Bapak

7 Desember 2024   10:13 Diperbarui: 7 Desember 2024   11:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sedangkan bapak masih santai menikmati kopinya

Rupanya bapak sengaja tak mendengarkannya

Beliau malah begitu kusyuk menyeruput kopi

Sembari menyemburkan isi kepalanya pada langit

yang isinya adalah inspirasi-inspirasi

Ceritanya lebih menarik dari pertanyaanku

Namun

Tak sekali bapak membiarkan isi kepalanya tumpah dan tenggelam dalam cairan hitam itu

Karena bagi bapak;

Hidup ini bukan hanya tentang pahit dan manis

Banyak rasa yang harus dirasakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun