Pertama, Informasi hoax menimbulkan keresahan dalam masyarakat, seperti pesan berantai yang menyebut Kota Malang sebagai zona hitam Covid-19; Corona merupakan virus yang paling berbahaya yang pernah ada.
Kedua, memecah perhatian pemerintah dalam menangani pandemi, seperti: Corona virus adalah bohong, bukan dari virus tapi dari bakteri; virus Corona diciptakan Tiongkok; virus Corona tidak lebih buruk dari flu biasa; pasien Covid-19 tidak dapat tertular/terinfeksi kembali karena sudah memiliki kekebalan.
Ketiga, upaya "membodohi" Â masyarakat, seperti virus Covid-19 dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, melalui barang produksi impor seperti ponsel dari China; hewan peliharaan dapat menyebarkan virus Covid-19; minum alkohol dapat menyembuhkan infeksi; atau merokok sebagai cara mencegah virus Corona
Semua informasi hoax Menggiring opini masyarakat akan upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Apalagi dikaitkan dengan dunia politik. Informasi hoax bisa menimbulkan opini-opini negatif di antara pemerintah dan pihak oposisi. Biasanya dalam konstelasi politik, masyarakat, khususnya masyarakat bawah dengan gampang terbawa arus pihak yang lebih gencar tampil di media sosial.
Memaknai Hari Lahir Pancasila pada tahun kedua pandemi ini adalah kelahiran kita sebagai bangsa dari pemikiran-pemikiran sempit. Kita bertekad keluar dari kepuasan diri ketika berhasil menyebarkan berita yang meresahkan masyarakat, berita yang berusaha mengacaukan program pemerintah, dan usaha "membodohi" masyarakat.
Maka, sikap bijak dalam membagi informasi di media sosial sangatlah diharapkan. Kita hendaknya menyebarkan informasi-informasi yang bersifat menyejukkan hati. Kita menyebarkan konten-konten yang mendorong masyarakat agar berdisiplin diri sehingga terhindar dari virus Corona.
Membangun solidaritas dengan sesama
Dampak pandemi Covid-19 bukan saja terhadap kesehatan, melainkan juga terhadap  bidang kehidupan lain seperti ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya. Yang paling terdampak saat ini adalah masyarakat kecil atau masyarakat bawah yang terancam kemiskinan sebagai akibat kehilangan pekerjaan.
Kelahiran Pancasila menjadi momen bagi untuk membangun solidaritas dengan mereka tanpa batas suku, agama, ras, atau tanpa mengibarkan bendera partai dan agama. Kita bangkit dari keegoisan diri atau golongan, lalu saling menerima, saling bergotong royong dalam meringankan penderitaan mereka.Â
Bentuk solidaritas yang bisa kita wujudkan seperti membagikan masker, hand sanitizer, atau bahan-bahan kebutuhan pokok.
Menghargai Perjuangan Nakes