Sebagaimana kita ketahui bahwa keluarga merupakan salah satu tempat pendidikan anak. Bahkan, pertama dan terutama. Maka, keluarga atau orangtua pun dilibatkan dalam peringatan Hardiknas ini. Misalnya, sekolah mengadakan lomba menulis artikel berkoordinasi dengan komite sekolah. Para orangtua diberi kesempatan untuk merefleksikan perjuangan mereka dalam mendampingi anak-anak selama pembelajaran daring. Hasil refleksi tersebut bisa dituangkan dalam bentuk artikel dengan tema terbatas, semisal "Trik menghadapi anak yang candu bermain game online daripada belajar". Tentu saja latar belakang pendidikan dan sosial setiap keluarga berbeda. Hal ini bisa diatasi dengan melibatkan anggota keluarga yang lain dalam merancang dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Kepada pemenang diberikan penghargaan oleh sekolah atau oleh komite sekolah.
Kesimpulan
Belum meredahnya penularan Covid-19 menuntut perhatian yang lebih serius lagi dari pemerintah, khususnya wacana peringatan Hadiknas 2021 ini. Pemerintah sebaiknya mengatakan "tidak" untuk upacara bendera di semua instansi baik pemerintah maupun swasta, juga di sekolah-sekolah. Kita hendaknya tidak lengah seperti India. Kita pun pasti tidak menghendaki situasi yang sama terjadi di negara kita tercinta ini. Maka, momentum peringatan Hardiknas ini diisi dengan berbagai lomba atau sayembara yang melibatkan guru, siswa dan orangtua. Melalui karya-karya kreatif, para peserta dapat mengekspresikan nilai-nilai pendidikan, sebagaimana sejak lama ditanamkan oleh Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional.
Jakarta, 29/04/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H